PT KAI Bidik Logistik Kalangan Korporat
PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) bakal serius menggarap bisnis logisti
TRIBUNJATENG .COM SOLO, – PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) bakal serius menggarap bisnis logistik untuk mendongkrak pendapatan selain dari penumpang. Pembentukan anak perusahaan KA Logistik sejak 2009 lalu akan kembali ditangani lebih serius. Satu langkah diantaranya adalah menyewa gerbong kereta reguler untuk digunakan sebagai pengangkut KA Logistik.
Manajer Area KA Logistik Jawa Tengah-Daerah Istimewa Yogyakarta Sutrisno mengatakan selama ini kereta api punya keterbatasan dalam mengurusi kiriman barang via kereta api. Sebab, pengiriman barang hanya bisa dilakukan dari stasiun ke stasiun. “Jadi masyarakat mengambil sendiri barang mereka dari stasiun, tak diantar sampai ke rumah. Sistem ini akan diubah,” kata Sutrisno, Senin (15/10).
Guna meningkatkan pelayanan, Sutrino mengaku akan melakukan kerjasama dengan PT Kereta Api selaku induk. Ada beberapa kereta reguler yang disewa agar bisa membawa gerbong barang yang diisi paket milik KA Logistik. Misalnya kereta Anggrek pagi, Anggrek malam, Bima, Mutiara selatan, Mutiara timur, Gajayana, Matarmaja, Malabar, Kahuripan, dan Harina.
Saat ini sendiri, pihaknya sudah menyewa kereta khusus barang one night service (ONS) dengan jatah kapasitas angkut yang dimiliki 60 ton per kereta. “Kereta ini hanya untuk rute Jakarta-Surabaya dan sebaliknya saja,” ujar Sutrisno. Besarnya daya angkut akan membuat PT KAI mengincar konsumen kalangan koporat yang nilai logistiknya besar.
Barang-barang yang bisa diangkut menggunakan kereta tersebut antara lain semen, tekstil, hingga batu bara. Namun, lanjut Sutrisno, pihaknya juag menerima paket dari individu misalnya motor, dokumen, atau barang-barang lainnya. Meskipun tulang punggung pengiriman barang dengan kereta api, pihaknya tidak menolak jika ada yang ingin mengirimkan barang, dan pengirimannya memakai moda transportasi lain. “Kami juga boleh mengirim dengan truk atau pesawat, nanti kerjasama dengan pihak lain,” ucapnya.
Wakil Kepala Stasiun Solo Balapan Rustanto mengatakan, ada ketentuan tentang batas maksimal membawa barang ke dalam gerbong penumpang. Ketentuan itu yakni berat barang tidak boleh lebih dari 20 kilogram dan volumenya tidak boleh melebihi 80 centimeter kubik. Jika seorang penumpang kedapatan melebihi batas waktu yang ditentukan, maka barang diluar kuota akan diserahkan ke agen ekspedisi. “Barang itu akan dimasukkan ke dalam kereta barang,” katanya. (dik