Wajah Baru Tugu Yogya Resmi Dibuka

TRIBUNJATENG .COM YOGYA,  - Setelah menjalani proses revitalisasi selama lebih kurang 3,5 bulan, Tugu Pal Putih yang merupakan landmark Kota Yogyakarta resmi dibuka dengan wajah baru. Jika sebelumnya pengunjung bebas menyentuh badan tugu, kali ini ruang gerak dibatasi hanya boleh mendekat sampai pedistrian seluas 0,5 meter di sisi luar buffer space yang mengelilingi tugu.

Peresmian revitalisasi tugu tahap pertama yang menelan biaya Rp 688.862.000 ini ditandai dengan pemotongan buntal (rangkaian bunga Melati) oleh Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam IX, Selasa (18/12/2012).

Sebelum peresmian, arus lalu lintas dari Jalan Jenderal Sudirman di sisi timur, Jalan Diponegoro di sisi barat dan Jalan AM Sangaji di sisi utara menuju Jalan Mangkubumi dihentikan selama lima menit. Arus lalu lintas kembali dibuka setelah acara peresmian usai.

Kepala Bidang Sejarah Purbakala dan Museum Dinas Kebudayaan DIY, Nursatwika, menjelaskan bahwa proses revitalisasi ini juga memunculkan kembali trap ke empat kaki tugu, setelah sebelumnya terpendam oleh aspal. Meskipun konstruksi asli dari tugu yang dibangun pada 1889 memiliki lima trap di bagian kaki.

"Setelah dilakukan ekskavasi saat awal proses revitalisasi diputuskan hanya trap ke empat yang dimunculkan. Karena akan sangat dalam pengerukan yang dilakukan kalau untuk memunculkan trap ke lima," urai Nursatwika, sesaat setelah peresmian.

Pemasangan buffer space seluas dua meter persegi mengelilingi tugu dan ditanami pohon Cempaka Mulya, dimaksudkan sebagai penguat pondasi dari getaran kendaraan yang melintas. Dari hasil detail engineering design setelah proses ekskavasi menunjukkan pondasi tugu masih kokoh menopang tugu.

"Diketahui jika pondasi tugu masih cukup kuat meski telah berusia ratusan tahun. Sehingga tidak diperlukan penambahan untuk menguatkan. Buffer space juga berfungsi meredam getaran yang terlalu dekat dari pondasi ketika kendaraan melintas," tutur Nursatwika.

Kepala Dinas Kebudayaan DIY, GBPH Yudhaningrat, menjelaskan jika penanaman pohon Cempaka Mulya di taman yang terdapat dalam buffer space ternyata memiliki makna tertentu. Dengan bunga yang mekar hampir tak kenal musim dan beraroma wangi diharapkan membawa kemuliaan warga Yogyakarta dan DIY pada umumnya.

"Pohon maksimal hanya akan tumbuh sekitar 0,5 meter namun memiliki daun lebat dan bunga yang sangat wangi. Jadi nanti di sekitar tugu akan terlihat rimbun dan asri dengan adanya pohon ini," kata Gusti Yudha.

Wajah baru tugu juga dihiasi dengan pemasangan batu andesit di empat penjuru jalan sampai sebatas zebra cross di setiap traffic light. Selain pemasangan kemuncak (puncak), pengecatan badan tugu dengan warna putih dan prodo (cat lapis emas) pada beberapa bagian.

Suasana akan semakin berkilau di malam hari dengan pemasangan empat lampu spot yang menyorot badan tugu di keempat sisi area pedistrian.

Revitalisasi tahap dua akan dimulai pada tahun 2013 dengan pembuatan outdoor diorama Tugu Golong Gilig di tenggara Tugu Pal Putih. Direncanakan akan menggunakan lahan milik negara seluas 293 meter persegi. Dimana saat ini sedang dilakukan proses pembebasan lahan untuk dilanjutkan dengan pembuatan detail engineering design.

"Pembebasan lahan diharapkan akan selesai tahun ini. Batas akhir proses pembebasan pada tanggal 20 Desember mendatang. Pemerintah kemungkin setuju memberikan tali asih sebesar nilai jual objek pajak sebesar Rp 5.090.000 per meter," papar Nursatwika.

Sementara itu, peresmian juga dilakukan KGPAA Paku Alam IX pada jagang (parit) di depan pintu masuk Benteng Vredeburg. Setelah dilakukan revitalisasi yang menelan anggaran APBD 2012 sebesar Rp 1.736.590.000.

Tujuan utama revitalisasi ini adalah sebagai penanda bahwa dahulu Benteng Vredeburg dikelilingi jagang sebagai alat pertahanan dari serangan musuh. Namun karena pertimbangan banyak bangunan berdiri di sekitar benteng, jagang yang dibuka hanya sepanjang 100 meter dengan lebar 11 meter dan memiliki kedalaman 1,5 meter.