Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Persip Pekalongan Usul Kompetisi Bentuk Lama

Persip Kota Pekalongan usul kompetisi dikembalikan ke bentuk lama.

Laporan Wartawan Warta Jateng Muslimah

SEMARANG, TRIBUN JATENG-Unifikasi atau penyatuan kompetisi di Indonesia akan menjadi salah satu agenda yang dibahas pada Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI tanggal 17 Maret di Jakarta. Persip Kota Pekalongan selaku salah satu pemegang hak suara (Solo Voters) dari Jateng mengusulkan agar kompetisi dikembalikan ke bentuk lama atau seperti sebelum KLB Solo tahun 2012.

"Saya rasa itu jalan paling masuk akal yang bisa ditempuh. Kalau disatukan bagaimana mesti mengelola kompetisi? Pasti akan sulit sekali karena pesertanya membeludak," ujar CEO PT Persip Pekalongan Raya (PPR), Budi Setiawan kepada Warta Jateng, Kamis (7/3/2013).

Pria yang akrab disapa Wawan itu memberi gambaran, saat ini peserta Liga Super Indonesia (LSI) mencapai 18 tim sementara peserta Liga Prima Indonesia (LPI) sebanyak 16 tim. Total peserta kedua liga itu 34 tim. Jika ditambah klub di Divisi Utama yang jumlahnya, maka peserta kompetisi akan sangat banyak. Kondisi itu membuat pengelola kompetisi akan keteteran untuk mengaturnya.

"Kalau dikembalikan ke sebelum KLB Solo maka level tertinggi berjumlah 18 klub dan Divisi Utama 44 klub.  Itu saja yang dipakai. Lebih mudah dan sedehana," imbuh Wawan.

Memang, kata Wawan, pro dan kontra pasti akan tetap muncul karena hasil kompetisi selama satu musim kemarin ditiadakan alias diabaikan. Apalagi, klub yang mendapatkan tiket promosi ke level tertinggi diserahkan ke Divisi Utama.

Namun menurut Wawan, itulah risiko yang paling minimal yang bisa diambil.

Sebagai imbas penyatuan liga, Wawan juga mengusulkan agar kompetisi musim ini yang sudah berlangsung hampir separuh jalan dihentikan saja. Karena jika pun dilanjutnya juga hasilnya tidak tahu mau dikemanakan. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved