Penemuan Granat di Sentolo
Sebuah granat nanas ditemukan oleh warga di dusun Degung, kaliagung, Sentolo

TRIBUNJATENG.COM KULONPROGO, – Sebuah granat nanas ditemukan oleh warga di dusun Degung, kaliagung, Sentolo, Minggu (10/3/2013) sore. Diduga, granat yang masih aktif tersebut berasal dari zaman perang dunia II.
Granat pertamakali ditemukan oleh Sutiyah (45) di pekarangan depan rumahnya sekitar pukul 17.00 WIB. Saat itu, dirinya tengah membersihkan halaman dan bermaksud membuang sampah di pekarangan itu. Saat itulah, pandangannya tertuju pada sebuah benda dengan bentuk yang aneh menyerupai nanas.
Benda yang diketahui sebuah granat itu terletak di antara bebatuan di dekat talud yang longsor di halaman rumahnya. Karena penasaran dengan bentuk benda yang belum pernah dilihatnya itu, dia lantas memungut granat tersebut.
“Begitu nemu benda itu, langsung saya pungut pake tangan. Kok bentuknya aneh dan agak berat. Sempat saya timang-timang dan dibolak-balik karena penasaran. Bentuknya seperti nanas tapi berkarat,” kata Sutiyah saat ditemui di rumahnya, Senin (11/3).
Sutiyah sendiri sebelumnya mengaku tidak tahu bahwa benda itu ternyata sebuah granat. Dia tak menyangka ada granat di pekarangan rumahnya. Dia bahkan mengaku biasa membakar sampah di lokasi penemuan granat tersebut.
“Ngga nyangka aja, ternyata itu granat. Lha wong saya biasa bakar sampah di situ,” imbuh dia.
Setelah menemukan granat tersebut, dia langsung memanggil anak dan suaminya. Mereka kemudian melaporkan penemuan itu kepada petugas Babinsa. Dari situ diketahui bahwa benda tersebut sebuah granat yang masih aktif. Granat kemudian diserahkan ke kantor Koramil Sentolo untuk diamankan dan diteruskan ke Polsek Sentolo. Petugas Gegana Brimob Polda DIY kemarin langsung datang dan mengamankan peledak itu.
Menurut Perwira Seksi operasi Detasemen Gegana Briob Polda DIY, Ipda Edi Efianto, membenarkan bahwa benda tersebut adalah granat jenis fragmentasi atau biasa disebut granat nanas. Dari identifikasi sementara, fisik granat berukuran panjang 10 cm dan diameter 3 cm. Pihaknya memperkirakan granat yang diketahui buatan Inggris tersebut sisa perang dunia kedua.
“Ini termasuk berdaya ledak high explosion dan masih aktif. Kami bawa granat ini ke Mako Brimob Baciro untuk diamankan,” katanya.
Sementara itu, menurut Danramil 07 Sentolo, Kapten Kav Ingafuan, saat ditemukan, konisi granat sudah berkarat dan kait pengunci sudah terlepas dari dudukannya. Sehingga, kemungkinan granat meledak cukup besar dan radius ledakannya mencapai 60 meter. Namun untungnya granat keburu diserahkan pada petugas dan diamankan.
Dari informasi yang dihimpun pihaknya, lokasi penemuan granat dulunya menjadi daerah pertahanan militer nasional saat zaman perang kemerdekaan. Karena itu, tak heran jika ditemukan bahan peledak di tempat tersebut. Diperkirakan, masih ada lima granat lainnya yang ada di sekitar lokasi tersebut.
“Informasinya memang di sana termasuk daerah yang dulu ntuk peperangan. Kami imbau masyarakat supaya berhati-hati dan melaporkan jika menemukan benda-benda mencurigakan,” kata dia.(ing)