Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Hartoyo Nyaris Tertipu Kupon Berhadiah Mobil

Hartoyo (42), warga Pedurungan, Semarang, nyaris tertipu kupon undian berhadiah mobil Daihatsu Xenia yang ia dapatkan di dalam minuman kemasan.


Laporan Wartawan Warta Jateng A Prianggoro

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG- Hartoyo (42) sangat senang ketika beberapa waktu lalu mendapatkan kupon berhadiah mobil Daihatsu Xenia di dalam kemasan minuman. Kupon itu berupa kertas warna kuning ukuran sekitar 7x4 cm dengan lambang Garuda Pancasila dan Polda Metro Jaya di pojok kiri dan kanan atas.

Kupon itu digulung dan dibungkus plastik kecil dengan rapat sehingga tidak basah ketika terendam minuman teh kemasan yang dikonsumsi Hartoyo.

Pencantuman foto pejabat serta logo Polda Metro Jaya membuat Hartoyo dan istrinya Nining Priyati (35) yakin undian berhadiah itu benar adanya. Oleh karena itu, suami istri warga Muktiharjo Kidul, Pedurungan, Kota Semarang, Jawa Tengah, yang mengidam-idamkan punya kendaraaan roda empat tersebut senang bukan kepalang.

"Saya sempat percaya kupon itu bukan akal-akalan karena mencantumkan foto dan nama polisi. Saya lalu menelepon ke nomor telepon yang tertera di kupon tersebut," ujar Hartoyo di Mapolrestabes Semarang di Kalisari, Kota Semarang, Kamis (14/3/2013).

Saat menghubungi nomor telepon tersebut, Hartoyo berbicara dengan seorang pria yang menyatakan undian tersebut bukanlah undian palsu. Pria itu meminta Hartoyo mentransfer uang Rp 7,9 juta ke sebuah rekening bankuntuk membayar biaya pembuatan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB). Setelah uang ditransfer, mobil Xenia akan segera dikirim ke Hartoyo.

"Tetapi saya tidak percaya. Kemudian, saya dan istri sepakat untuk mendatangi ke kantor perusahaan tersebut di Tangerang, Banten," kata lulusan SMA yang berjualan bubur ayam di Jalan Tlogosari Raya II, Pedurungan, tersebut.

Berbekal uang seadanya, Hartoyo dan Nining berangkat ke Tangerang untuk menemukan kantor perusahaan pemberi hadiah. Seorang petugas satpam memberi tahu bahwa kantor perusahaan yang dituju Hartoyo sudah pindah ke Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat. Hartoyo dan Nining kemudian melanjutkan pencarian ke Jalan Daan Mogot.

Namun, pasangan itu tak berhasil menemukan kantor perusahaan itu. Sementara, Hartoyo terus ditelepon dan diminta mentransfer uang pembuatan BPKB. Karena tak menemukan kantor perusahaan pemberi hadiah, Haryanto pulang ke Semarang.

Kemarin siang, Hartoyo mendatangi Markas Polrestabes Semarang untuk menanyakan keaslian kupon tersebut. Polisi memastikan bahwa kupon yang dipegang Hartoyo adalah alat untuk melakukan penipuan. Bisa dipastikan, jika Hartoyo mentransfer uang, ia tak akan mendapat apa-apa. Alih-alih mendapat hadiah mobil idaman, Hartoyo malah kehilangan uang Rp 7,9 juta.  

"Untung saya datang ke sini (kantor polisi-Red). Padahal saya hampir saya mentransfer uang Rp 7,9 juta," kata Hartoyo. Ia menambahkan, "Kami sempat bingung, makanya datang ke kantor polisi untuk mencari informasi. Kini saya tahu kalau itu hanya akal-akalan. Kalau begini saya rasanya plong dan tidak penasaran lagi."

Kasat Reskrim Polrestabes Semarang AKBP Harryo Sugihhartono mengatakan, warga masyarakat harus mewaspadai penipuan dengan modus modus kupon undian berhadiah. "Tidak ada salahnya warga masyarakat datang ke kantor polisi untuk meminta bantuan petugas guna mengecek kebenaran kupon itu asli atau tidak," kata Harryo. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved