Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Beras Seperti Ini Mestinya untuk Bebek

Ratusan warga Desa Karangjati, Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal berbondong-bondong ke balai desa setempat untuk mengembalikan beras OPK

Penulis: fajar eko nugroho | Editor: rustam aji

TRIBUNJATENG.COM, TEGAL - Ratusan warga Desa Karangjati, Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal berbondong-bondong ke balai desa setempat untuk mengembalikan beras Operasi Pasar Khusus (OPK) yang didistribusikan oleh Subdivre Bulog 6 Pekalongan.

Beras yang dikemas dalam karung 15 kilogram (kg) dengan harga Rp 1.600 per kg itu dalam kondisi rusak atau tidak dapat dikonsumsi, sehingga dikembalikan ke gudang Bulog.

Kepala Desa Karangjati Kecamatan Tarub, Aedi Suhito, membenarkan jika beras OPK itu dalam kondisi mener (beras pecah), berdebu, bewarna kecoklatan, dan hampir hancur.

"Beras OPK ini dikirim Bulog pada (2/1) dengan jumlah 281 karung. Lalu setelah didistribusikan ke masyarakat pada Rabu (6/1) lalu saat diperiksa ternyata beras itu rusak, makanya warga mengembalikan. Menurut saya beras seperti ini mestinya untuk makanan bebek, daripada manusia," ujar Aedi Suhito, Kamis (8/1).

Dia menambahkan, saat menerima pihaknya tidak menduga akan menerima beras rusak.

"Selain percaya kepada Bulog, warga kami juga tak pernah mengeluh saat pendistribusian sebelum-sebelumnya, namun karena kali ini sangat fatal makanya dikembalikan ke gudang Bulog di Larangan, Kabupaten Tegal," ungkapnya.

Setelah menerima laporan warga, Aedi langsung menginstruksikan ketua RT untuk menarik beras dari warga penerima untuk dikumpulkan. Nantinya beras akan dikembalikan ke Bulog.

"Kami mohon dari Bulog untuk mengganti dengan beras yang layak konsumsi," harapnya.

Di Desa Karangjati jumlah beras OPK yang diterima dari Bulog sebanyak 281 karung kecil dengan satu karung berisi 15 kg. Beras dari stok Cadangan Beras Pemerintah (CDP) itu untuk 283 rumah tangga sasaran (RTS).

"Saat didistribusikan dari Bulog memang kurang dua karung," katanya.

Seorang warga penerima, Sutrisno (64), mengaku membeli satu karung berukuran 15 kg dengan harga Rp 1.600 per kg.

"Saya ambil kemarin, tapi baru dibuka hari ini (kemarin), ternyata kondisinya tidak layak konsumsi, kotor dan bau. Sebelumnya tidak pernah," kata warga RT 08/RW 02 Desa Karangjati.

Menurut dia, tetangga lainnya pun menerima beras serupa. "Akhirnya, kami kembalikan lagi," ujarnya.

Kepala Subdivre 6 Bulog Pekalongan Iwan Nurwansyah mengungkapkan, beras program OPK yang didistribusikan ke warga melalui pemerintah daerah kondisinya layak konsumsi.

"Tapi kalau misalnya ditemukan ada yang tidak layak, kami siap mengganti, berapapun silakan dikembalikan untuk diganti," katanya.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved