Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Inovatif, Makan di Kantin Ini Bisa Bayar Pakai Sampah Plastik, Hendi Sudah Mencoba

Inovatif, Makan di Kantin TPA Jatibarang Ini Bisa Bayar Pakai Sampah Plastik

Penulis: galih permadi | Editor: iswidodo
tribunjateng/galih permadi
Inovatif, Makan di Kantin TPA Jatibarang Ini Bisa Bayar Pakai Sampah Plastik 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Galih Permadi

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG- Warung ini kreatif dan ramah lingkungan. Kenapa? Karena pengunjung atau pembeli yang makan di warung ini bisa bayar dengan sampah. Maka tak heran kemudian disebut sebagai Kantin Sampah.

Saking penasaran, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menyempatkan diri datang ke Kantin Sampah, yang taklain adalah Kantin Gas Methana di kawasan TPA Jatibarang, Senin (14/3).

Adalah pasangan suami istri Sarimin (56) dan Suyatmi (42) yang menggagas mendirikan "kantin sampah" tersebut tiga bulan lalu. Langganan dari kantin milik Sarimin yakni para pemulung di TPA Jatibarang. Sarimin mendirikan warung makan lantaran melihat peluang banyaknya pemulung di TPA Jatibarang. Tentu mereka membutuhkan makan untuk bekerja. Lantaran lokasi TPA Jatibarang jauh dari warung makan, ia dan istri lantas memberanikan diri membuka warung makan.

Namun, usaha tak berjalan lancar seperti yang diinginkan. Para pelanggan kebanyakan tidak bayar cash alias utang. "Saya lihat kok banyak yang kas bon. Kalau ngutang terus saya jadi kurang modal buat beli bahan makanan," ujarnya.

Berawal dari itu, ia lantas mendapatkan ide dengan barter sampah plastik. Ia menerima sampah plastik per kilogram dihargai Rp 400. "Sampah plastik yang terkumpul lalu saya jual ke pengepul seharga Rp 500 per kilogram. Saya ambil untung Rp 100. Membantu sekalian dapat untung," ujarnya sembari tertawa.

Tiap hari paling tidak ada 20 orang yang datang menukarkan sampah plastik. "Satu hari saya bisa dapat sekitar 300 kilogram sampah plastik," ujarnya.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan pihaknya mengapresiasi ide dari pemilik kantin. "Saya tidak tahu kalau sekilo ditukar Rp 400. Jadi ngga siap bawa sampah. Ide Pak Sarimin dan Bu Suyatmi sangat bagus di tengah isu lingkungan akibat sampah plastik. Lingkungannya dapet, ekonominya juga dapat," ujarnya.

Hendi lantas menyantap sayur daun ketela dan pindang. "Rasanya top enak," kata Hendi.
Hendi ingin konsep ini bisa diterapkan di Kota Semarang. Bisa diterapkan di tiap SKPD atau didirikan di balaikota. "Di Balaikota juga bisa. Ini Dinas Kebersihan dan Pertamanan sudah siap mengadopsi kantin milik pak Sarimin," ujarnya. (tribunjateng/galih permadi)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved