Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Natal dan Tahun Baru

Antisipasi Kemacetan Pertamina Siapkan Mobil BBM di Brexit

Dia memprediksi, lonjakan konsumsi BBM selama libur Natal dan Tahun Baru sebesar 10 persen dari kondisi norma

Penulis: raka f pujangga | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG/MAMDUKH ADI PRIYANTO
Penggratisan tol ini untuk mengantisipasi kemacetan di pintu keluar tol Pejagan dan Brebes Timur atau Brexit 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- PT Pertamina MOR IV Jawa Tengah dan DI Yogyakarta membentuk tim satuan tugas (satgas) guna mengantisipasi lonjakan permintaan bahan bakar minyak (BBM) saat libur Natal dan Tahun Baru. General Manager PT Pertamina MOR IV Jateng dan DIY, Kusnendar, memastikan, kebutuhan BBM selama libur Natal dan Tahun Baru tercukupi.

"Satgas ini beranggotakan 30 orang yang bekerja 24 jam lewat sistem sif. Mereka bertugas mulai 19 Desember 2016 sampai 9 Januari 2017," terang Kusnendar saat ditemui di acara Sosialisasi Bijak Energi dan Gadget di SMA Negeri 5 Semarang, Kamis (15/12).

Dia memprediksi, lonjakan konsumsi BBM selama libur Natal dan Tahun Baru sebesar 10 persen dari kondisi normal.

Dalam catatannya, rata-rata konsumsi BBM jenis premium, pertamax, dan pertalite mencapai 15.000 kiloliter per hari.

Menurut Kusnendar, lonjakan konsumsi BBM dimungkinkan terjadi mulai 19 Desember, terutama di daerah wisata, semisal di Gunung Kidul, Yogyakarta; Borobudur, Magelang; Baturaden, Purwokerto; dan daerah Guci, Tegal.

"Selain daerah wisata, kami juga menyiapkan SPBU kantong berupa kendaraan bahan bakar yang standby di Brebes Exit (Brexit) tol," ujarnya.

Sementara, jelang Natal dan Tahun Baru, aktivitas di Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS) tak mengalami peningkatan.

Bahkan, General Manager TPKS Erry Akbar mengatakan, pengiriman peti kemas jelang tutup tahun 2016 justru menurun. "Karena produk-produk Natal dan Tahun Baru sudah masuk sekitar bulan Agustus," kata Erry.

Erry memprediksi, pengiriman peti kemas meningkat lagi awal tahun 2017. Saat ini, menurut Erry, rata-rata kapal yang bersandar dan melakukan aktivitas bongkar muat sebanyak 60 kapal per bulan. Dwelling time yang semakin cepat, diakui Erry, membuat kinerja TPKS semakin efisien.

"Target sebenarnya 3,8 hari tapi rata-rata dwelling time kami bisa hanya tiga hari," jelas dia. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved