Cuaca Ekstrem
Banjir Mulai Surut, Pengungsi di GOR Brebes Ingin Segera Pulang Bersihkan Rumah
Banjir Mulai Surut, Pengungsi di GOR Brebes Ingin Segera Pulang Bersihkan Rumah

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Mamdukh Adi Priyanto
TRIBUNJATENG.COM, BREBES - Sejumlah korban banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Pemali Brebes pilih meninggalkan tempat pengungsian di GOR Sasana Adhi Karsa Brebes dan kembali ke rumah mereka.
"Katanya sudah surut mas. Jadi kami ingin pulang saja," kata korban banjir warga Desa Terlangu, Kecamatan Brebes, Waluyo (56).
Sejumlah pengungsi pulang menggunakan sepeda motor roda tiga yang merupakan milik satu korban bencana.
Tampak beberapa korban lanjut usia yang diprioritaskan untuk naik terlebih dahulu dan pulang ke rumah.
"Tidak betah di sini mas (tempat pegungsian). Kami ingin cepat- cepat pulang ke rumah dan membersihkan rumah," ujarnya.
Meskipun demikian, masyarakat diingatkan untuk tetap waspada terhadap ancaman banjir susulan karena curah hujan masih tinggi.
Koordinator SAR Brebes, Ade Dhanie mengatakan berdasarkan pantauannya di lapangan, ketinggian air masih selutut kaki orang dewasa.
"Air masih selutut. Namun, warga inginnya cepat- cepat pulang ke rumah," kata Ade.
Menurutnya, air masih menggenangi sejumlah desa meskipun tidak separah genangan pada Kamis (16/2/2017) lalu. Di antaranya, Desa Terlangu, Wuangandalem, Pulosari, dan Krasak Kecamatan Brebes.
"Pengungsi rata- rata khawatit tidak bisa makan. Padahal, kami tim gabungan sudah mengupayakan maksimal agar kebutuhan mereja terpenuhi," ucapnya.
Sementara, pengungsi korban bencana banjir yang diungsikan di Gedung DPRD Brebes masih bertahan. Mereka tidak akan pulang sebelum kondisi aman.
Hingga saat ini, belum ada data jumlah korban yang sudah pulang dan masih bertahan di pengungsian. (*)
Cuaca Ekstrem
-
Jalan Penghubung Desa di Karangkobar Ambles
-
BRUAAK, Kumaidi Terbangun dari Tidur Langsung Lari Begitu Dapurnya Roboh
-
Sejumlah Siswa SD Berenang di Alun-alun Kota Tegal yang masih Tergenang
-
Dua Hari Hujan Lebat, Sungai Jegong Meluap Genangi Permukiman Warga
-
Sambaran Petir ke Gereja di Rwanda Tewaskan 16 Orang