407 Rumah di Kudus Rusak Disapu Angin Puting Beliung
Tak hanya itu, sekitar seribuan pohon peneduh juga tumbang di tiga desa tersebut, sehingga mengakibatkan tertutupnya akses jalan dan juga terputusnya
Penulis: yayan isro roziki | Editor: Catur waskito Edy
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Yayan Isro' Roziki
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Angin puting beliung memporak-porandakan ratusan rumah di tiga desa yang ada di Kota Kretek, kemarin.
Tak hanya itu, sekitar seribuan pohon peneduh juga tumbang di tiga desa tersebut, sehingga mengakibatkan tertutupnya akses jalan dan juga terputusnya aliran listrik.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalakhar BPBD) Kudus, Bergas Catursasi Penanggungan, menyebutkan tiga desa tersebut adalah Desa Kandangmas dan Rejosari di Kecamatan Dawe, serta Desa Honggosoco di Kecamatan Jekulo.
Ia mengatakan tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
"Kejadiannya begitu cepat, Jumat (3/3) sekitar pukul 18.00 petang. Hanya, satu orang terluka lantaran tertimpa genteng saat hendak keluar dari rumah, dan langsung dilarikan ke RS Mardi Rahayu untuk mendapat perawatan medis," kata Bergas, Minggu (5/3).
Berdasarkan informasi, korban luka adalah Lin Wilujeng (55), yang juga merupakan Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Honggosoco Kecamatan Jekulo. Korban mengalami luka di bagian leher dan lengan kanan.
Disebutkan Bergas lebih rinci, di Desa Kandangmas terdapat 354 rumah rusak, sementara di Desa Rejosari hanya terdapat lima rumah yang rusak. Sedangkan 48 rumah rusak lainnya berada di Desa Honggosoco. Sehingga total terdapat 407 rumah rusak diterjang puting beliung.
"Usai kejadian, para relawan BPBD langsung meluncur ke lokasi. Di Desa Kandangmas dan Rejosari, banyak pohon tumbang yang melintang di jalan utama, sehingga menghalangi akses jalan. Hingga tengah malam, kami para relawan dibantu relawan dari instansi lain serta masyarakat setempat, menyingkirkan pepohonan untuk membuka akses jalan utama," tutur Bergas.
Menurut Bergas, pada Sabtu (4/3) pagi, para relawan dan masyarakat kembali menggelar gotong royong untuk membersihkan pepohonan yang tumbang, serta memperbaiki rumah warga yang rusak. Sementara petugas PLN juga melakukan perbaikan terhadap jaringan kabel listrik yang rusak atau putus.
"Karena jaringan listrik rusak, warga juga mengalami kesulitan mendapat air bersih. Kami usahakan droping air bersih dari beberapa perusahaan yang ada di Kudus. Sabtu malam aliran listrik sudah kembali normal, sehingga droping air bersih kami hentikan," tutur Bergas.
Saat ini, menurut dia, yang masih dibutuhkan warga adalah ketersediaan genteng atau material atap lain. Diakui, meski terdapat beberapa rumah yang roboh maupun tembok jebol, namun yang paling banyak adalah kerusakan di bagian atap.
"Minggu (5/3) pagi, para relawan masih terus bekerja, bergotong royong memperbaiki rumah warga, serta melakukan perimbasan lanjutan. Saat ini sekitar 90 persen sudah clear. Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) juga mendirikan posko kesehatan," tandasnya. (*)