Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

AMPHURI Jateng-DIY : Tidak Hanya First Travel yang Bermasalah

Endro menambahkan, saat ini laporan biro umrah abal-abal yang masuk ke asosiasinya tidak hanya First Travel.

Penulis: bakti buwono budiasto | Editor: bakti buwono budiasto
Kompas.com/Alsadad Rudi
Loket-loket pelayanan di kantor pusat First Travel di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, masih kosong saat para calon jemaah umrah berdatangan pada Senin (24/7/2017). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Asosiai Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Indonesia (Amphuri) Jateng- DIY terus menerima laporan jemaah umrah yang gagal berangkat sejak kasus First Travel mencuat.

Ketua Amphuri Jateng - DIY Endro Dwi Cahyono mengatakan, laporan itu masuk ke nomor crisis center milik asosiasinya.

"Kami prihatin dengan kondisi para jemaah, saat ini yang kami dampingi 160 jemaah umrah dari Demak yang gagal berangkat," katanya, Selasa (15/8/2017)/

Ia sudah mendampingi perwakilan jemaah asal Mranggen untuk menuntut pengembalian dana nasabah.

Baca: MENGEJUTKAN, Bos First Travel Kerap Sowan ke Pondok Pesantren di Jateng dan Kelabui Ratusan Warga

Pihaknya berulangkali menemani para korban datang ke kantor First Travel hingga ke OJK. Namun, hasilnya masih nihil.

Setiap kali datang ke kantor First Travel, pihaknya hanya diterima customer service.

Tidak ada perwakilan manajemen yang menemuinya.

Jawaban yang diterimanya pun sama yaitu tidak bisa memberi keputusan apapun.

Baca: INOVATIF, Dua Ilmuwan Cilik Indonesia Ciptakan Mainan Ular Tangga untuk Tuna Netra

Hal yang membuatnya prihatin adalah tidak semua jemaah umrah dari kalangan mampu.

Tidak sedikit yang menjalani umrah untuk pertama dan terakhir kalinya.

"Kami akan kawal terus kasus ini," tuturnya

Endro menambahkan, saat ini laporan biro umrah abal-abal yang masuk ke asosiasinya tidak hanya First Travel.

Ada korban gagal umrah bahkan haji oleh empat biro umrah lainnya.

Namun, ia enggan menyebutkan nama bironya.

Ia mengatakan, ada beberapa jemaah calon haji yang menghubungi.

Ada yang menjanjikan berangkat haji plus biaya terjangkau, namun hingga kini tidak ada kejelasan.

"Kami meminta pemerintah lebih selektif dalam mengawasi biro umrah agar kejadian yang sama tidak terulang," ujarnya. (tribunjateng/bbb)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved