FOCUS
Lekas Sembuh Setnov
Setnov tak mampu menghadiri undangan KPK karena dirawat di rumah sakit. Semuanya serba kebetulan. Pas akan diperiksa KPK, pas jatuh
Penulis: Erwin Ardian | Editor: bakti buwono budiasto
TRIBUNJATENG.COM - Ketua DPR RI yang juga Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto (Setnov) sakit, tepat satu hari sebelum jadwal pemeriksaan oleh dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Setnov tak mampu menghadiri undangan KPK karena dirawat di rumah sakit. Semuanya serba kebetulan. Pas akan diperiksa KPK, pas jatuh. Pas diperiksa, ternyata penyakitnya jadi banyak.
Kesehatan Setnov yang sudah resmi menjadi tersangka kasus megakorupsi e-KTP itu turun drastis karena kelelahan. Hampir satu pekan sebelum jatuh, Setnov mengikuti kegiatan World Parliamentary on Sustainable Development di Nusa Dua, Bali.
Sekretaris Jenderal Golkar, Idrus Marham menegaskan tak ada rekayasa atas sakitnya Setnov. Menurutnya, Setnov terjatuh saat bermain tenis meja di kediamannya. langsung di bawa ke Unit Gawat Darurat (UGD) RS Siloam. Masih menurut Idrus, kondisi kesehatan Setnov semakin buruk setelah menjalani pemeriksaan kesehatan lengkap.
Setelah diperiksa dokter, kondisi Setnov makin buruk karena vertigonya kambuh, gula darah naik, ada implikasi fungsi ginjal dan jantung. Lengkap sudah. Idrus pun sudah datang mengantarkan surat izin dari dokter kepada penyidik KPK.
Bagi masyarakat yang tak sabar ingin kasus korupsi e-KTP cepat kelar, harap bersabar. Yang bisa dilakukan sekarang adalah mendoakan Setnov agar lekas sembuh dan bisa menjalani pemeriksaan KPK. Kita tak boleh suuzon atau berprasangka buruk terhadap Setnov yang sedang sakit.
Namun upaya untuk selalu berprasangka baik terhadap ketidakhadiran Setnov menghadapi pemeriksaan KPK menemui hambatan. Bagaimana masyarakat akan yakin kalau ternyata suara di dalam tubuh Golkar sendiri ternyata masih ada yang meragukan alasan Setnov.
Ketua Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) Ahmad Doli Kurnia mengaku sudah menduga Setnov bakal mangkir. Ahmad meragukan Setnov sakit, karena dirinya mendapatkan informasi hari-hari sebelumnya kesehatan Ketua Umum Partai Golkar itu baik-baik saja. Nah lho bagaimana ini?
Bahkan Ahmad justru menyarankan, Setnov mundur dari jabatannya, jika benar kondisi kesehatannya sudah sedemikian buruk dengan seabrek penyakit yang bermunculan. Menurutnya, dengan kondisi kesehatan seperti pemeriksaan terakhir, Setnov akan kesulitan mengemban amanah sebesar memimpin partai sebesar Golkar.
Menengok ke belakang, alasan sakit bukanlah hal baru bagi para tersangka kasus korupsi. Hampir semua orang yang pernah menjadi tersangka KPK mendadak sakit saat akan menjalani pemeriksaan. Penyakitnya pun macam-macam, mulai dari sekadar pusing, flu, sakit perut, sampai penyakit yang berat seperti jantung. Benarkah mereka semua sakit? Ada dugaan, banyaknya penyakit yang muncul mendadak adalah alasan untuk menghindari atau minimal sekadar mengulur waktu pemeriksaan. Namun tak ada jalan lain, karena alasan sakit dibenarkan oleh hukum.
Dari semua alasan sakit, alasan Setnov ini tergolong komplet. Jatuh saat tenis meja, vertigo kambuh, gula darah naik, ada implikasi fungsi ginjal dan jantung. Tak ada celah untuk curiga kalau semua alasan itu hanyalah dibuat-buat belaka untuk menghindari KPK. Namun jika mendengar pernyataan Ketua GMPG Ahmad Doli Kurnia, keraguan itu masih ada.
Siapa di antara mereka yang benar? Hanya Tuhan lah yang tahu. Yang pasti akibat peristiwa kebetulan ini jadwal pemeriksaan mundur dan pengungkapan kasus megakorupsi terhambat. (tribunjateng/cetak)