Gojek Bakal Ekspansi ke Empat Negara
Setelah Indonesia, populasi terbesar di Asia Tenggara adalah Filipina, Vietnam dan Thailand, dengan populasi mencapai 270 juta penduduk.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Go-Jek, berencana mengembangkan layanannya ke tiga hingga empat negara di Asia Tenggara.
Namun, pendiri dan Chief Executive Officer Go-Jek, Nadiem Makarim tidak mengungkapkan negara mana yang akan jadi tujuan ekspansi.
Menurutnya, seperti dilansir Kompas.com, Senin (2/10), dia menargetkan negara yang memiliki populasi besar.
Setelah Indonesia, populasi terbesar di Asia Tenggara adalah Filipina, Vietnam dan Thailand, dengan kombinasi total populasi mencapai 270 juta penduduk.
Baca: Cerita Prilly Latuconsina Tanggapi Hatersnya dengan Sikap Begini
Selain jumlah populasi, warga di negara yang diincar Go-jek, juga masih banyak yang menggunakan uang tunai. Dengan demikian, sepertinya Go-Jek juga ingin mempopulerkan aplikasi pembayarannya yakni Go-Pay, ke dalam pasar baru tersebut.
Bagi Go-Jek, ekspansi ini akan jadi bisnis pertama di luar Indonesia.
"Kami selama ini selalu bertahan. Sudah saatnya membuat kompetisi lebih ketat," kata dia di Jakatarta, tanpa menyebutkan kapan akan melakukan ekspansi.
Baca: BERITA LENGKAP Penembakan Massal yang Tewaskan 58 Orang, Begini Cerita Saksi Mata
Ekspansi tersebut sekaligus bikin persaingan Go-Jek dengan perusahaan sejenis, Grab dan Uber makin ketat.
Sebelumnya, Grab, startup transportasi online yang berbasis di Singapura, mendapatkan pendanaan besar dari SoftBank Group Corp dan Didi Chuxing dari China.
Grab saat ini merupakan startup transportasi online yang sudah beroperasi di tujuh negara.
Grab dijalankan oleh Anthony Tan, yang juga mantan teman sekelas Nadiem Makarim di Harvard Business School. (Kompas.com/Aprillia Ika)