Di Desa Ini, Warga dan Polisi Jaga Makam Warga Hingga 7 Malam, Katanya . . .
Ini tak lepas dan kepercayaan masyarakat Jawa yang sudah turun temurun sejak nenek moyang.
Laporan Reporter Tribun Jogja, Tris Jumali
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNG KIDUL- Bagi orang Jawa, Selasa kliwon jadi hari sakral dan dikeramatkan.
Ini tak lepas dan kepercayaan masyarakat Jawa yang sudah turun temurun sejak nenek moyang.
Bila ada orang yang meninggal pada Selasa Kliwon, akan memunculkan mitos tersendiri.
Bagi orang-orang yang menganut ilmu hitam, jenazah orang yang meninggal pada Selasa Kliwon akan menjadi buruan.
Baca: Pemulung Kota Lama Semarang Ini Dorong Gerobak Berisi Perempuan Tua, Katanya: Itu Ibu saya
Mereka percaya mayatnya bisa dijadikan jimat, diambil sebagai mahar pesugihan dan lain sebagainya.
Maka tak heran, di sejumlah daerah di Indonesia kerap terjadi laporan makam yang dibongkar, jenazah hilang, tali pocong hilang dan lainnya.
Di Gunungkidul, Yogyakarta warga selalu beramai-ramai menjaga makam seorang warganya yang meninggal tepat di Selasa Kliwon.
Tentu saja tindakan ini untuk mengantisipasi si jenazah agar tak terusik tangan-tangan jahil yang sedang mendalami ilmu hitam.
Adalah warga di Desa Karangwuni, Kecamatan Rongkop yang menjaga jenazah seorang warganya yang meninggal Selasa Kliwon.
Baca: Tajir! Andre Taulany Beli Vespa Harganya Rp 199 Juta! Ini Dia Wujudnya
Bahkan warga dibantu polisi untuk menjaga makam tersebut.
Lamanya bahkan sampai 7 hari terus menerus.
Kepala Desa Karangwuni, Suparta mengatakan kepercayaan masyarakat di desanya, sama seperti kepercayaan masyarakat lainnya di Gunungkidul, yang mempercayai jika orang yang meninggal di malam Selasa Kliwon maka akan ditunggui.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/polsek-rongkop_20171104_062538.jpg)