Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

LIPUTAN KHUSUS

Ancaman Hujan Ekstrem

Ancaman Hujan Ekstrem akan terjadi, kata petugas Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Yoga Sambodo.

Editor: iswidodo
tribunjateng/wid
Ancaman hujan ekstrem di Kota Semarang dan Jawa Tengah 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Banjir yang melanda Mangkang Wetan, Kota Semarang pada Rabu (22/11) malam antara lain diakibatkan fenomena hujan esktrem. Demikian keterangan petugas Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Yoga Sambodo.

Berdasarkan hasil pengukuran curah hujan pada hari kejadian, tercatat 125 milimeter. Kondisi itu sudah termasuk kategori hujan esktrem, karena mencapai di atas 100 milimeter per hari.

"Pada 22 November gambaran hujan di Mangkang Semarang kisarannya 125 mm. Itu bisa dikatakan hujan ekstrem, tapi masalah banjir adalah melibatkan banyak hal, antara lain hujan dan tata lingkungan, termasuk kondisi geografi dan orografis," katanya, kepada Tribun Jateng, baru-baru ini.

Yoga menuturkan, intensitas hujan ekstrem kemungkinan masih akan terjadi di Semarang, khususnya bagian barat. Sebab, Jateng baru saja memasuki musim penghujan.
Namun, biasanya hujan-hujan ekstrem seperti itu dipicu gangguan cuaca seperti low pressure area (LPA) atau daerah tekanan rendah, daerah belokan angin ditambah daerah palung tekanan rendah (through).

"Potensi hujan intensitas hingga lebat disertai petir dan kadang diikuti angin kencang di wilayah pegunungan tengah, pesisir selatan, dan bagian timur Jateng kemungkinan terjadi pada siang/sore hingga awal malam hari," imbuhnya.

Sebagai gambaran, Yoga menyatakan, pada akhir bulan ini sebagian besar wilayah Jateng sudah memasuki musim hujan. Jadi untuk bulan-bulan ke depan hujannya akan lebih intens dengan puncak musim hujan sekitar Januari-Februari 2018.

Cuaca ekstrim masih akan terjadi di Semarang bagian barat, meliputi Mijen, Bukit Semarang Baru (BSB), Mangkang, dan Ngaliyan. Kondisi itu karena secara geografis dan orografis Semarang pegunungan seperti daerah itu lebih mudah terbentuk awan hujan dibandingkan dengan Semarang dataran.

Untuk mengantisipasi bencana banjir, Stasiun Meteorologi terus berkoordinasi dengan pihak terkait seperti BPBD, Basarnas, dan lain sebagainya dengan memberikan informasi percuacaan.

Tiap hari, Yoga mengirim rilis ramalan cuaca dan potensi tingkat intensitas hujan, termasuk warning cuaca ekstrem agar bisa melakukan upaya pencegahan bencana. (tribunjateng/cetak/lipsus)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved