Gas Melon Kembali Langka di Kabupaten Batang, Ternyata Ini Penyebabnya
Operasi pasar tersebut untuk menyuplai kebutuhan tabung gas masyarakat terutama di Kecamatan Batang.
Penulis: budi susanto | Editor: suharno

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Budi Susanto
TRIBUNJATENG.COM, BATANG - Beberapa wilayah di Kabupaten Batang kekurangan gas elpiji tiga kilogram.
Hal tersebut membuat Dinas Perdagangan Kabupaten Batang melakukan operasi pasar, Kamis (30/11/2017).
Operasi pasar tersebut untuk menyuplai kebutuhan tabung gas masyarakat terutama di Kecamatan Batang.
Dikatakan Dwi Waryuni Kabit Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Diprindagkop Kabupaten Batang, pihanya menggelar operasi pasar di tiga wilayah.
"Hari ini di Kecamatan Batang yaitu di Kelurahan Karangasem Selatan, Desa Kalisalak dan Desa Pasekaran," ujarnya.
Baca: Meski Harganya Hampir Rp 13 Juta, Ternyata Handphone Ini Banyak Peminatnya
Diterangkannya kuota tabung gas di Kabupaten Batang dikurangi 4,7 persen.
"Jadi 4,7 persen sekitar 255.000 tabung, hal tersebut karena memang subsidi dari pusat dikurangi," imbuhnya.
Maka dari itu pihaknya menggelar operasi pasar supaya memperingan beban masyarakat yang kelurangan stok tabung gas.
"Di Kelurahan Karangasem Selatan kami sediakan 300 tabung gas, di Desa Kalisalak 260 dan Desa Pasekaran 250 tabung, kami berharap alokasi LPG tepat sasaran agar masyarakat tidak kelurangan lagi," terangnya.
Baca: Begini Cara Anggota Pemadam Kebakaran Memberantas Sarang Lebah di Rumah Warga
Data yang dihimpun Tribun Jateng, jumlah gas elpiji 3 kg di wilayah Kabupaten Batang 440 ribu tabung gas.
Dari jumlah tersebut pihak Pertamina mengklaim sudah menambah pasokan tabung gas yang awalnya hanya 219 ribu tabung pada tahun 2016.
Namun di beberapa kecamatan di Kabupaten Batang masih kekurangan tabung gas, bahkan harga eceran mencapai Rp 20 hingga Rp 25 ribu pertabung.(*)