Untag Semarang akan Gelar Diskusi Karakter Bangsa menuju Generasi Emas, Catat Tanggalnya
FGD bertajuk Penguatan Pendidikan Karakter Bangsa menuju Generasi Emas Indonesia itu dilaksanakan mulai besok.
Penulis: deni setiawan | Editor: suharno

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Deni Setiawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Bertempat di Grand Candi Hotel Jalan Sisingamangaraja Nomor 16 Candisari Kota Semarang, Universitas Tujuh Belas Agustus (Untag) Semarang menggelar Forum Group Discussion (FGD) selama dua hari.
FGD bertajuk Penguatan Pendidikan Karakter Bangsa menuju Generasi Emas Indonesia itu dilaksanakan mulai besok, Selasa hingga Rabu (5-6/12/2017) dari pukul 13.00 sampai pukul 18.00 WIB.
Ada beberapa pemateri yang dihadirkan dalam kegiatan itu.
"Di antaranya mantan Rektor Untag St Sukirno, Ketua Masyarakat Sejarahwan Indonesia Mukhlis Pa Eni, mantan Menteri Sekretaris Negara pada Kabinet Persatuan Nasional Presiden Abdurrahman Wahid yakni Bondan Gunawan," jelas Ketua Panitia FGD Untag Sumarwanto.
Baca: Penanggung Jawab Kampung Dongeng Jawa Tengah Beberkan Tips Membentuk Karakter Anak
Lalu, lanjutnya, Direktur Pembinaan Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi Ditjenbud Kemendikbud RI Sri Hartini, Ketua FKUB Jawa Tengah Mudjahirin Thohir, peneliti Sastra dan Kebudayaan Indonesia Suwardi Endraswara, dan Lembaga Riset PWNU Jawa Tengah Latief Bustami.
"Secara umum, pada akhir FGD itu, kami laksanakan diskusi serta menyusun rumusan berupa rekomendasi dan tindaklanjut. Satu di antaranya terkait rencana kampus kami membuka program studi baru tentang budi pekerti, kearifan lokal, serta penghayat kepercayaan," jelasnya.
Dia menyampaikan, peserta dalam FGD itu yakni para akademisi, peneliti, pemerhati pendidikan, guru, hingga instansi pemerintahan terkait.
Adapun tujuan dari dilaksanakan kegiatan itu adalah mencoba bersama-sama mengidentifikasi potensi, kendala, peluang, hingga tantangan pelaksanaan penguatan pendidikan karakter.
"Selain itu, kami mencoba mendokumentasikan gagasan mengenai materi, media, penilaian, serta penyiapan guru profesional penguat pendidikan karakter. Serta, menyiapkan rencana tindaklanjut yang lebih konkret lagi di perguruan tinggi, khususnya di Untag Semarang," paparnya.(*)