Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Rhenald Kasali: Inovasi Pengajaran Perlu, Semisal Model Tanpa Tatap Muka

DIharapkan, inovasi-inovasi yang dilakukan universitas dapat membuat pelayanan lebih mudah, hemat biaya, waktu dan juga tenaga.

Penulis: akbar hari mukti | Editor: m nur huda
TRIBUN JATENG/AKBAR HARI MUKTI
Prof Rhenald Kasali sedang memberi materi inovasi disruptif di Lor In Hotel, Karanganyar, Rabu (21/2/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Akbar Hari Mukti

TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata menggelar refleksi karya kepada para dosen dan tenaga kependidikan. Acara tahunan tersebut kali ini digelar di Lor In Solo Hotel, Karanganyar, Rabu (21/2/2018).

Dengan mengusung tema Inovasi Disruptif dalam Transformasi Inspiratif, hadir dalam kegiatan itu Prof Rhenald Kasali, Guru Besar Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI).

Rhenald Kasali menuturkan bahwa  era disruptif adalah era di mana inovasi-inovasi yang tak terlihat atau tak disadari pemilik modal mapan, sehingga mengganggu bahkan menghancurkan tatanan sistem lama.

Ia mencontohkan, era tersebut dimulai saat revolusi industri di Eropa. Di mana kapal-kapal layar yang sudah lama dipakai oleh perusahaan mapan digantikan kapal-kapal bermesin uap setelah ditemukannya mesin uap.

"Di era modern juga ada, misal revolusi ponsel yang dulunya menggunakan antena di luar ponsel akhirnya tergerus dan digantikan ponsel yang menanam antena di dalam ponsel," ujarnya.

Di ranah pendidikan saat ini, Rhenald mengatakan inovasi disruptif pun sangat diperlukan.
Misalnya, dengan cara melakukan inovasi di bidang pengajaran, yakni model pengajaran secara langsung tanpa tatap muka.

"Selain itu inovasi dapat juga berupa pelayanan administrasi akademik kepada mahasiswa dan alumni, pelayanan perpustakaan secara live, pelayanan rekrutmen mahasiswa baru, pelayanan kepada mitra perguruan tinggi yang bersangkutan dan lain-lain," ujar Rhenald.

Dirinya berharap, inovasi-inovasi yang dilakukan universitas dapat membuat pelayanan yang lebih mudah, hemat biaya, waktu dan juga tenaga.

Rektor Unika, Ridwan Sanjaya menambahkan kegiatan ini berlangsung hingga Kamis (22/2/2018). Menurut Ridwan, refleksi ini dilakukan agar Unika Soegijapranata tetap dapat mengikuti perkembangan zaman dan tak kehilangan jati diri sebagai perguruan tinggi.

"Sejak beberapa tahun lalu sejumlah inovasi kampus ini telah kami siapkan untuk menyongsong perubahan. Perubahan kami anggap merupakan keniscayaan sehingga kampus ini bergerak menuju ke lebih baik," kata dia. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved