Ramadan 2018
Lagi Haid Tapi Ingin Dapat Keistimewaan Lailatul Qadar? Begini Lo Caranya
Malam Lailatul Qadr sangat dinantikan oleh semua orang, karena keistimewannya yang dimuliakan oleh Allah melebihi malam-malam lainnya

TRIBUNJATENG.COM - Malam Lailatul Qadr sangat dinantikan oleh semua orang, karena keistimewannya yang dimuliakan oleh Allah melebihi malam-malam lainnya.
Lailatul Qadar itu terjadi pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
“Carilah lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadan.” (HR. Bukhari)
Terjadinya lailatul qadar di malam-malam ganjil itu lebih memungkinkan daripada malam-malam genap, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Untuk itu semua umat Islam pastinya akan melakukan yang namanya salat Tahajud, baca Al quran serta melakukan Iktikaf di masjid.
Lalu bagaimana dengan cara wanita haid menghidupkan Lailatul Qadar?
Menurut Ustaz Ammi Nur Baits dari Dewan Pembina Konsultasi Syariah, wanita haid yang ingin mendapatkan malam Lailatul Qadar bisa melakukan ibadah selain salat.
Juwaibir mengatakan bahwa dia pernah bertanya pada Adh-Dhahak, “Bagaimana pendapatmu tentang wanita nifas, haid, musafir, dan orang yang tidur; apakah mereka bisa mendapatkan bagian dari lailatul qadar?”
Adh-Dhahak pun menjawab, “Iya, mereka tetap bisa mendapatkan bagian. Setiap orang yang Allah terima amalannya akan mendapatkan bagian lailatul qadar.” (Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 341)
Keterangan ini menunjukkan bahwa wanita haid, nifas dan musafir tetap bisa mendapatkan bagian Lailatul Qadar.
-
Apa Makna Tradisi Bermaafan di Lebaran
-
Indra Rajin Salat Seusai Ikuti Pesantren Kilat di Lapas Kedungpane
-
Ramadan Hampir Selesai, Begini Pesan Wakil Walikota kepada Warga Salatiga
-
Meski Dalam Keterbatasan, Anak-anak YPAC Tampak Khusyuk Melaksanakan Salat
-
Solopeduli Gandeng DPLH Manokawari Santuni Dhuafa di Papua