Ribuan Orang Tumpah Ruah Ikuti Kirab Budaya Sambut Bulan Syawal di Pekalongan
Selain hasil bumi, tari-tarian dan musik tradisional turut dipertunjukan dalam arak-arakan

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Budi Susanto
TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Ratusan orang tumpah ruah sepanjang jalan Linggoasri Paninggaran Kabupaten Pekalongan, hasil bumi mereka arak menuju obyek wisata Linggoasri.
Walaupun harus melalui jalan menanjak hampir 1 kilometer lebih, namun tak nampak wajah kelelahan orang-orang yang mengikuti rombongan arak-arakan tersebut.
Selain hasil bumi, tari-tarian dan musik tradisional turut dipertunjukan dalam arak-arakan.
Sampainya di tengah lokasi wisata Linggoasri hasil bumi dijejer untuk dibagikan ke masyarakat, selain gunungan hasil bumi terdapat pula nasi megono raksasa yang bisa dinikmati masyarakat.
Usai didoakan ribuan orang langsung menyerbu gunungan hasil bumi yang ada ditengah-tengah lapangan. Sedikit nampak ricuh karena ribuan orang saling berdesakan merebut gunungan tersebut.
Walaupun demikian beberapa orang yang ikut berebut hasil bumi nampak senang, bahkan ingin datang dan melakukan hal serupa tahun depan.
"Setiap tahun saya datang ke Linggoasri untuk mengikuti arak-arakan dan berebut gunungan guna menyambut bulan Syawal," papar Wawan (38) satu di antara peserta kirab budaya, Sabtu (23/6/2018).
Wawan menuturkan hasil bumi seperti sayuran yang ia dapatkan saat kirap akan dimasak dirumahnya.
"Nanti akan saya masak dirumah, tahun depan saya akan ikut arak-arakan lagi," imbuhnya.
Sementara itu Rumi (60) peserta lainya terlihat membawa satu ikat padi beserta sayuran, sembari menenteng padi ia mengatakan tak kapok walaupun berdesakan dengan ribuan orang.
"Saya warga asli Linggoasri jadi sangat senang dengan adanya acara kirab ini, kalau berdesak-desakan sudah biasa," paparnya.

Adapun Bupati Pekalongan Asip Kholbihi akan menjadikan agenda kirab budaya menyambut bulan Syawal sebagai agenda wisata.
"Ini agenda rutin, kekayaan budaya dan kuliner bisa dijadikan agenda wisata. Selain megono yang menjadi makanan khas Pekalongan, arak-arakan sambut bulan Syawal bisa jadi daya tarik bagi wisatawan lokas ataupun manca negara," timpalnya. (*)
-
Mulai 2020, Perkuliahan Seluruh Mahasiswa IAIN Pekalongan Pindah di Desa Rowolaku
-
VIDEO : Pemuda Berkebutuhan Khusus di Pekalongan Ini Tiap Hari Keliling Jualan Keripik
-
Semoga Cepat Terwujud, Pemkab Bakal Bangun Super Mall Pekalongan Tower
-
846 Guru Honorer di Kabupaten Pekalongan Belum Peroleh Insentif, DPRD Bakal Lakukan Hal Ini
-
VIDEO : BPN Koalisi Adil Makmur Prabowo-Sandi Siapkan Tim Hukum untuk Slamet Ma'arif