Abdul Fikri: Pengrajin Kayu Asal Tegal Tak Kalah Dari Jepara
Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menggelar bimbingan teknis strategi pemasaran produk ke luar negeri

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Akhtur Gumilang
TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menggelar bimbingan teknis strategi pemasaran produk ke luar negeri di Hotel Grand Dian Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Kamis (24/8/2018).
Acara ini dihadiri Direktur Pengembangan Pasar Luar Negeri, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Fakih dan ratusan pengusaha.
Dalam hal ini, Fikri menilai bahwa produk Tegal sangat potensi jika dipasarkan ke luar negeri.
Namun, untuk pemasaran itu, kadang pengusaha tidak tahu bagaimana caranya.
Maka dari itu, Fikri menggandeng Bekraf untuk memberikan bimbingan teknis terhadap para pedagang.
"Makanan dan produk di Indonesia sebenarnya sudah banyak diminati oleh orang luar negeri. Tapi masyarakat (pengusaha) belum tahu jalannya. Makanya, kita menggelar acara ini," kata Fikri kepada Tribunjateng.com, Jumat (24/8/2018), usai acara tersebut.
Fikri menyebutkan, salah satu produk Tegal yang sudah ekspor ke luar negeri yakni kacamata yang terbuat dari kayu.
"Jumlah yang diekspor sudah cukup banyak. Ekspornya ke Malaysia dan Brunei. Ini harus kita tiru," tambahnya.
Menurut Fikri, tidak hanya kacamata yang sudah ekspor ke luar negeri tapi juga ukiran kayu dari Jepara.
Belum lama ini, perajin ukir dari Jepara diundang oleh Pemerintahan Kota Yerusalem untuk memperbaiki mimbar yang berada di Masjid Al Aqsa.
"Yang memperbaiki mihrab (di Masjid Al Aqsa) itu orang Jepara. Dia masih muda," ucapnya.
Fikri yakin, sebenarnya orang-orang di Tegal juga banyak yang mahir mengukir kayu mimbar namun karena tidak ada aksesnya, sehingga buntu.
Dia berharap, dengan mengikuti kegiatan bimbingan teknis ini, para pengusaha di Tegal akan semakin luas wawasannya. (*)
-
Himpunan Pengusaha Meubel Tolak Wacana Ekspor Kayu
-
Bukan Tekstil, Ternyata Kayu Lapis Jadi Penyumbang Bea Keluar Tertinggi Dari Ekspor di Jateng
-
Kesenjangan Ekspor-Impor Melalui Pelabuhan di Jateng Semakin Lebar
-
Mendag Enggartiasto Lukita Larang Ekspor Rotan Mentah
-
November Defisit Dagang Rp 29,7 Triliun, Angka Tertinggi Sepanjang 2018