Ditangkap Saat Pulang Kampung, Wahyu : Saya Kira Polisi Sudah Lupa
Ungkapan "sepandai-pandainya tupai melompat, akhirnya jatuh juga", barangkali cocok dengan nasib Wahyu (23

TRIBUNJATENG.COM - Ungkapan "sepandai-pandainya tupai melompat, akhirnya jatuh juga", barangkali cocok dengan nasib Wahyu (23).
Setelah dua tahun dalam pelarian, dia akhirnya jatuh juga ke tangan polisi.
Dia diburu karena aksi penganiayaan hingga berujung kematian dan perampasan terhadap Edo yang disebut-sebut sebagai selingkuhan kekasihnya.
Dia tak menyangka ternyata polisi masih memburunya.
Wahyu mengaku, selama ini dia bersembunyi di Lampung setelah menganiaya Edo hingga tewas di kawasan Jalan Yusuf Singadekane, Kecamatan Kertapati Palembang, pada Kamis 30 Juni 2016 bersama rekannya, OG.
Mereka lalu merampas motor korban.
“Motor dan handphone-nya kami ambil. Setelah itu lari ke Lampung. Saya kira polisi sudah lupa kasus itu, makanya kembali ke Palembang,” kata Wahyu di Polda Sumsel, Rabu (11/10/2018).
Wahyu mencoba melarikan diri ketika ditangkap oleh jajaran Subdit III Jatanras, Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumatera Selatan di kawasan Lemabang, Jalan RE Martadinata di Kecamatan Ilir Timur II Palembang, Sumatera Selatan.
Namun, polisi segera melontarkan timah panas ke kakinya.
Wahyu bercerita, dia mengenal Edo lantaran berselingkuh dengan pacarnya. Cemburu membuatnya menjadi naik pitam hingga menemui korban di lokasi kejadian.
-
Motor Dirusak Adi Saputra Saat Kena Tilang, Grab Tawarkan Tumpangan Gratis Sebulan untuk Sang Pacar
-
Lanjutan Video Viral Scoopy Dirusak saaat Ditilang Polisi, Si Pria Bakar STNK Lalu Ucapkan Ini
-
Viral Video Pria Rusak Scoopy Saat Ditilang, Motor Diduga Milik Pacar
-
Alay, Buronan Terpidana Kasus Korupsi APBD Lampung Ditangkap di Bali
-
Kelelahan saat Mencuri Uang Receh dan Rokok Sampoerna, DK Sampai Tertidur, Begini Akhirnya