Kementerian PUPR: Rumah Bernama Risha dan Rika Tetap Berdiri Kokoh Meski Diguncang Gempa
Setiap panel terbuat dari bahan beton bertulang, yang merupakan campuran semen, pasir, dan kerikil.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha) dan Rumah Instan Kayu (Rika) menjadi teknologi rumah aman gempa yang dikembangkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Sesuai namanya, Rika menggunakan bahan dasar kayu sebagai material pembentuk konstruksinya.
Kayu yang digunakan merupakan hasil rekayasa atau enginering wood yang berasal dari kayu cepat tumbuh seperti sengon.
Sementara Risha merupakan rumah yang dibangun dari tiga macam panel.
Setiap panel terbuat dari bahan beton bertulang, yang merupakan campuran semen, pasir, dan kerikil dengan porsi tertentu.
Kedua jenis rumah ini kini menjadi bangunan yang masih bertahan walau diguncang gempa bermagnitudo 7,4 pada Jumat (28/9/2018) lalu.
Rumah ini merupakan proyek percontohan dari Kementerian PUPR yang ada di Palu.
Baca: Genjot Kredit Perumahan Rakyat, Beberapa Bank Tawarkan Promo Bunga KPR
Selain Palu, Kementerian PUPR juga sudah membangun beberapa bangunan Risha, yakni di Atambua, Kuningan, Sinabung, dan Pidie Jaya.
Sementara proyek lain yang masih berjalan ada di Solo dan Lombok.
Kepala Balai Litbang Tata Bangunan dan Lingkungan, Pusat Litbang Perumahan dan Lingkungan, Kementerian PUPR, Kuswara, mengatakan, proyek ini berada di wilayah Petobo, Palu.
"Tepatnya sekitar satu kilometer dari lokasi terjadinya likuefaksi," tutur Kuswara kepada Kompas.com, Jumat (12/10/2018).
Pada 2013, Kementrian PUPR telah membangun 12 rumah aman gempa, dengan rincian 8 buah Risha dan 4 buah Rika.
Kuswara menambahkan, satu unit rumah dihuni oleh satu Kepala Keluarga (KK).
Sehingga total ada 12 KK yang menghuni permukiman ini.
Kuswara mengatakan, meski diguncang gempa, namun rumah Risha dan Rika ini tidak mengalami kerusakan. Kondisi rumah bahkan terlihat masih baik.