Kunjungi Semarang, Jokowi Beli Es Teh di Simpanglima
Di hadapan ratusan santri Ponpes Al Itqon Semarang, Jokowi meminta agar para santri menjaga persatuan dan kerukunan.
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dalam rangkaian acaranya di Semarang, Presiden RI Joko Widodo menyambangi pusat perbelanjaan yang berada di kawasan Simpang Lima, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, Jumat (19/10) malam.
Tiba pada pukul 19.45 WIB, Presiden yang mengenakan kemeja putih lengan panjang dan dibalut jaket berwarna merah langsung disambut warga Semarang yang tengah berada di mal tersebut.
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, Sabtu (20/10) menceritakan saat memasuki mal, masyarakat yang melihat kedatangan orang nomor satu di Indonesia ini pun langsung mengerubungi Presiden.
Momen ini pun mereka manfaatkan untuk berjabat tangan dan berfoto bersama. Dengan dibantu Paspampres dan ajudannya, Presiden pun dengan senang hati melayani permintaan warga tersebut.
Di lantai satu mal ini, Presiden membeli es teh, setelah itu kembali berkeliling dan menyapa warga Kota Semarang di mal tersebut. Sekira pukul 20.40 WIB, Presiden kembali ke hotel tempatnya menginap selama berada di Kota Semarang.
Saat menuju ke hotel di Jalan Pemuda, Presiden kembali menyapa warga yang berada di dekat tempatnya menginap tersebut. Kebetulan tempat Presiden Jokowi menginap bersebelahan dengan mal.
Jokowi juga menyambangi para pedagang di pasar tradisional di Kota Semarang, yaitu Pasar Karangayu, Sabtu (20/10).
Dalam kunjungannya di pasar, Jokowi, sapaan presiden, didampingi Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, dan Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang Fajar Purwoto.
Jokowi berkeliling di pasar tersebut dan berdialog dengan para pedagang. Para pedagang dan pengunjung pasar pun tidak melewatkan kesempatan untuk sekadar berfoto bersama dengan Jokowi.
Setelah berkeliling dan berdialog, Jokowi langsung melanjutkan agendanya berkunjung ke lokasi lain. Di antaranya ke Pondok Pesantren Al Itqon, Pedurungan, Semarang.
Di hadapan ratusan santri Ponpes Al Itqon Semarang, Jokowi meminta agar para santri menjaga persatuan dan kerukunan, terlebih menjelang pelaksanaan Pemilu 2019. Alasannya, setiap menjelang pelaksanaan Pemilu sering muncul berita hoax dan fitnah.
"Jelang pemilihan Walikota, pemilihan Bupati, Gubernur, Presiden, yang namanya di medsos bertebaran hoax, fitnah, saling mencela. Itu bukan tata krama Indonesia, bukan etika Indonesia, bukan etika Islami kita," kata Jokowi.
Untuk itu, Jokowi meminta agar menjaga persatuan dan kerukunan agar tidak terpecah-pecah. Ia menyampaikan, persatuan dan kerukunan itu merupakan aset terbesar bangsa Indonesia. Jika sudah terhasut berita hoax khususnya di medsos, maka bisa saling bermusuhan.
Tidak hanya itu, Jokowi juga menyampaikan sikapnya atas berbagai berita hoax yang menyerang dirinya di antaranya terkait isu PKI pada jelang Pilpres 2014 lalu. Meski begitu, Jokowi menanggapinya dengan santai.
"Saya sudah 4 tahun urusan begitu. Saya biasa biasa saja, tapi apakah itu pendidikan yang baik? Mencela dan memfitnah. Sejak 2014, presiden Jokowi PKI, coba. PKI itu dibubarkan tahun 65 66 saya lahir tahun 61. Masa umur baru 4 sudah aktivis PKI masa ada PKI balita," ucapnya.