Somasi Keponakannya, Dewi Perssik Sebut Orangtua Rosa Meldianti Menangis Ingin Damai
Usai disomasi Dewi Perssik yang menggandeng Hotman Paris, orangtua Meldi tidak mau permasalahannya diperpanjang
Penulis: Puspita Dewi | Editor: abduh imanulhaq
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Wilujeng Puspita Dewi
TRIBUNJATENG.COM- Gandeng pengacara kondang Hotman Paris, pedangdut Dewi Perssik layangkan somasi untuk perempuan berinisial RM.
Inisial RM itu tak lain adalah keponakan Dewi Perssik sendiri, Rosa Meldianti.
Sempat gencar mengumbar perlakuan Dewi Perssik yang konon tak mendukung karir Meldi, orangtua Meldi dikabarkan ingin berdamai saja.
Hal itu diungkapkan sendiri oleh Dewi Perssik melalui Story Instagramnya pada Rabu (31/10).
"Ada yang minta damai minta bantuan Bang Hotman ya. Takut dipenjara ya.
Setelah bapaknya nangis-nangis ke mertuanya sekarang induk dan anaknya melalui pengacara saya. Makanya jangan bangunin singa bobo ya ular.
Seneng banget gue, bapak ibu lo nangis-nangis minta jangan dipenjarain ke orangtua," tulis Dewi Persik.
Baca: Anaknya Tak Bisa Dihubungi, Ayah Korban Pesawat Jatuh Lion Air Berulang Kali Ditelepon Orang Asing
Baca: Pesepakbola Brasil Ditemukan Tewas Mengenaskan, Kepala Nyaris Putus
Baca: Tak Ada Grup Whatsapp Keluarga Jokowi, Kaesang Pangarep Curiga Memang Tak Dimasukkan
Baca: Jokowi Jelaskan Alasan Kenapa Lebih Suka Ajak Jan Ethes, Kaesang Jangan Ngambek Lagi ya . . .
Tidak hanya orangtua Meldi saja, harapan agar tantenya mau berdamai pernah dilontarkan Meldi saat menjadi bintang tamu di acara Rumpi Trans TV, Rabu (21/10).
Saat diranya oleh Presenter Feni Rosse apakah Meldi takut dengan somasi yang dilayangkan tantenya, remaja itu menampik.
Meski menggandeng pengacara sekelas Hotman Paris, Meldi mengaku tidak takut.
"Kalau untuk takut, tidak. Cuman di sini lebih menghargai keluarga besar saja. Aku khawatir sama kesehatan kedua orangtua saya. Enggak mau memperpanjang, lebih baik mengalah," ungkapnya.
Saat Feni Rosse bertanya mengapa Meldi baru mengalah setelah disomasi, Meldi menjawab bahwa saat itu ia masih berusaha menegakkan kebenaran.
"Karena kebenaran harus ditegakkan meski menyakitkan," ungkapnya.