Kenaikan Pertamax Picu Pertumbuhan Inflasi Kota Solo
Menurutnya laju inflasi itu disebabkan naiknya harga yang ditunjukan oleh naiknya angka indeks harga konsumen.
Penulis: akbar hari mukti | Editor: suharno
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Akbar Hari Mukti
TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax series, Oktober lalu disebut memicu pertumbuhan inflasi di Kota Solo.
Berdasar pantauan Badan Pusat Statistik (BPS), naiknya Pertamax memberi andil inflasi dominan, dibanding komoditas lainnya.
Hal itu diungkapkan Kasi Statistik Distribusi BPS Kota Solo, M.A.B. Herninawati, Kamis (1/11/2018).
"Selama periode Oktober 2018, angka inflasi Kota Solo sebesar 0,24 persen. Angka tersebut naik jika dibanding periode bulan sebelumnya yang mengalami deflasi sebesar 0,19 persen," ujarnya.
Baca: Harga Pertamax Naik, Ferdinand Hutahaean: Langkah Ini Sudah Benar
Menurutnya laju inflasi itu disebabkan naiknya harga yang ditunjukan oleh naiknya angka indeks harga konsumen.
Yakni, dari sebelumnya 127,98 pada September menjadi 128,29 pada Oktober 2018.
Ia berujar, kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan harga, di antaranya kelompok bahan makanan yakni naik 0,39 persen.
Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik 0,03 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar naik 0,14 persen, kelompok sandang naik 0,24 persen, kelompok kesehatan naik 0,08 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik 0,54 persen dan kelompok transportasi, komunikasi serta jasa keuangan naik 0,41 persen.
Selanjutnya, ia mengatakan 10 komoditas utama penyumbang laju inflasi itu di antaranya BBM, biaya pendidikan perguruan tinggi, cabai rawit, semen, sawi hijau, labu siam, apel, kubis, pir dan daun singkong.
"Total komoditas penyumbang laju inflasi itu, BBM memberi kontribusi paling tinggi. Yakni 0,08 persen," terang dia. (*)