Kinerja Pegadaian Hanya Tumbuh Satu Digit
Kinerja penyaluran pinjaman atau outstanding loan PT Pegadaian (Persero) hingga kuartal III/2018 belum mampu berlari kencang.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA -- Kinerja penyaluran pinjaman atau outstanding loan PT Pegadaian (Persero) hingga kuartal III/2018 belum mampu berlari kencang.
Direktur Utama PT Pegadaian, Sunarso mengatakan, sampai September 2018 penyaluran pinjaman mencapai Rp 39,68 triliun, atau hanya tumbuh 9,13 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu sebesar Rp 36,36 triliun.
Produk non-gadai tercatat menopang 20 persen perolehan pembiayaan perseroan ini, dan selebihnya dari produk gadai. Pada periode yang sama, laba Pegadaian naik 6,39 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp 1,98 triliun.
Hal itu sejalan dengan pendapatan yang mengalami kenaikan 9,2 persen yoy menjadi Rp 8,47 triliun, dan beban usaha yang turun menjadi Rp 5,01 triliun di kuartal III 2018.
Penyaluran pinjaman Pegadaian yang hanya tumbuh satu digit itu sejalan dengan pertumbuhan industri pembiayaan yang juga mencatat pertumbuhan di kisaran 5-6 persen. "Pegadaian masih bisa tumbuh di atasnya, yaitu 8-9 persen," kata Sunarso, Rabu (7/11).
Selain itu, menurut dia, pembiayaan yang belum maksimal juga disebabkan kompetisi antara industri pembiayaan, baik pembiayaan konvensional maupun berbasis digital yang semakin tinggi.
Terobosan
Dengan kondisi itu, Sunarso menuturkan, Pegadaian akan terus melakukan berbagai terobosan inovasi produk dan layanan, antara lain dengan Pegadaian Digital Service (PDS), Investasi Emas, Gadai Syariah, Gadai Tanpa Bunga, dan memperbanyak jumlah agen Pegadaian.
Sunarso menargetkan hingga akhir tahun ini mampu mendapatkan laba bersih sekitar Rp 2,7 triliun, atau naik 8 persen secara yoy. "Saya optimistis target tersebut bisa tercapai," ucapnya.
Ia pun menargetkan jumlah nasabah bisa terus tumbuh. Saat ini, jumlah nasabah Pegadaian tercatat mencapai 11 juta lebih. Target nasabah hingga akhir tahun dipatok sebanyak 2,5 juta.
Pegadaian juga menargetkan bisa memiliki sebanyak 8.044 agen di seluruh Indonesia, yang terdiri dari 3.000 agen gadai, 6.000 agen pemasaran, dan 2.044 sales force.
Sampai akhir Agustus 2018, jumlah agen Pegadaian tercatat sebanyak 6.003 agen diseluruh Indonesia, naik 1,45 persen yoy.
Selain itu, Pegadaian saat ini memiliki sebanyak 12 kantor wilayah yang membawahi sekitar 4.571 outlet. Jumlah itu mampu melayani sebanyak 6.992 nasabah, dengan omzet mencapai Rp 87,03 triliun.
Pegadaian ingin mencapai target tersebut lewat strategi yang dikenal dengan G5star, yakni Grow core, Grab new business opportunity, Grooming talent, Generation Ztechnology atau the latest technology dan Greatculture. (Kontan/Ferrika Sari)