Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

DPD REI Jateng Gelar Pameran ke-9 di Mal Ciputra

Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Real Estate Indonesia (REI) Jateng menggelar Property Expo 9 di Mall Ciputra Semarang, Jumat (9/11).

TRIBUN JATENG/M ZAINAL ARIFIN
Ilustrasi 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Real Estate Indonesia (REI) Jateng menggelar Property Expo 9 di Mall Ciputra Semarang, Jumat (9/11).

Pameran yang berlangsung hingga 20 November itu diikuti 13 pengembang perumahan, baik dari dalam maupun luar Kota Semarang, serta empat pendukung proyek properti.

Dibya K Hidayat, Humas REI Jateng, mengatakan, keseluruhan peserta pameran merupakan pengembang perumahan komersil. "Tidak ada perumahan FLPP atau subsidi, semua komersil," katanya.

Dibya mengaku optimistis pameran kali ini mampu mencatatkan penjualan tinggi, setelah beberapa kali pameran terlihat lemahnya minat dan beli masyarakat.

Beberapa faktor yang membuatnya yakin pasar properti kembali bergeliat antara lain akibat mulai menguatnya rupiah atas dollar Amerika Serikat. "Rupiah perlahan menguat, faktor ini kami yakini akan berdampak pada daya beli," katanya.

Meski demikian, ada yang membuat REI Jateng gusar, yakni harga rumah yang terlanjur naik saat rupiah melemah. Padahal, harga rumah tidak akan pernah turun.

"Itu satu fenomena paten di bisnis properti yang sedikit mengganjal. Harga rumah sudah terlanjur naik antara 5-10 persen dan tidak akan turun," tuturnya.

Dibya menyarankan masyarakat tidak menunda pembelian rumah. Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, penjualan rumah komersil di akhir tahun selalu mengalami peningkatan.

Setiap akhir tahun, dia menambahkan, peningkatan penjualan rumah bisa mencapai 20 persen. "Akhir tahun selalu naik, semoga tahun ini juga seperti itu," ucapnya.

Promo

Dibya menyatakan, selama ini masyarakat kerap memanfaatkan promo akhir tahun yang diberikan pengembang. pada momen itu, promo juga kerap diberikan bank pemberi KPR.

"Itu faktor yang membuat peningkatan penjualan di akhir tahun. Masyarakat jangan terpengaruh sama kondisi politik, manfaatkan momen akhir tahun dengan banyak promo," paparnya.

Terkait dengan target penjualan pada pameran kali ini, Dibya berharap bisa lebih banyak dari pameran sebelumnya. "Property Expo masih ada dua kali lagi sampai akhir tahun, targetnya sebanyak-banyaknya. Harus lebih banyak dari pameran sebelumnya," tukasnya.

Adapun, Dian Takdir, Project Director PT Cipta Pilar Persada (Pilar Properti), sempat mengungkapkan, daya beli masyarakat terhadap produk properti, khususnya apartemen di Ibu Kota Jateng ini dinilai tinggi.

"Kami tetap optimistis banyak potensi konsumen di Kota Semarang maupun di Jateng ini. Kuncinya adalah mampu memberikan produk yang menarik dan berbeda dengan pemain lain," terangnya.

Menurut dia, dampak dari melemahnya rupiah adalah naiknya harga-harga bahan baku impor seperti besi, sehingga berdampak pada harga properti.

Namun, hal itu dinilai masih wajar, mengingat nilai tanah juga sudah mengalami kenaikan. (lyz/wan)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved