Tradisi Sekaten Dimulai, Dua Gamelan Keramat Keraton Solo Ditabuh dan Tradisi Nginang Dilakukan
Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat secara resmi memulai acara Sekaten 2018, Selasa (13/11/2018)

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Akbar Hari Mukti
TRIBUNJATENG.COM, SOLO – Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat secara resmi memulai acara Sekaten 2018, Selasa (13/11/2018).
Pembukaan itu ditandai membunyikan dua gamelan keramat keraton, yakni gamelan Kiai Guntur Madu dan Kiai Guntur Sari.
Pembunyian gamelan sekaten itu dikenal dengan ungeling gangsa sekaten yang dilakukan pukul 1 siang.
Gamelan Kiai Guntur Madu diletakkan di sisi selatan masjid, yakni di Bangsal Pradangga.
Sedangkan Gamelan Kiai Guntur Sari diletakkan di sisi utara masjid, yakni di Bangsal Pragangga.
Adapun para penabuh gamelan atau niyaga memainkan Gending Rambu. Sedangkan Kiai Guntur Sari memainkan gending Rangkung. Gamelan itu dibunyikan selama tujuh hari berturut turut pada siang hari.
Gamelan itu dimainkan terus menerus secara bergantian antara Kiai Guntur Madu dan Kiai Guntur Sari.
Gamelan berhenti dibunyikan pada waktu salat Zuhur dan Ashar.
Adapun pada saat gamelan itu dibunyikan, masyarakat diberi kodem untuk melakukan tradisi nginang atau mengunyah kinang.
-
Kerabat Keraton Solo Pakai Uang Pribadi Gaji Ratusan Abdi Dalem Setiap Bulan
-
Anggi Tak Sadar Saat Mendengar Alunan Gamelan Saat Menari Sintren
-
5 Keunikan Tradisi Sekaten saat Peringatan Maulid Nabi di Keraton Solo dan Yogyakarta
-
Fenomena Pasar Rakyat Bagian dari Tradisi Sekatenan, Jangan Jadi 'Modern'
-
Insiden Bianglala Sekaten Jogja - Kabin Penumpang Terbalik Penumpang Jatuh dan Luka-luka