Penjelasan Ending dan Ringkasan Film Fantastic Beasts 2: Crimes of Grindelwald, Awas Spoiler
Awas spoiler, ini penjalasan ending dan ringkasan film Fantastic Beast 2: Crimes of Grindelwald, beserta teori-teori penggemar.
Penulis: Suci Rahayu | Editor: abduh imanulhaq
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Suci Rahayu
TRIBUNJATENG.COM - Ending film Fantastic Beasts 2: The Crimes of Grindelwald membuat terkejut para penonton.
Sebelumnya, dihimbau kepada pembaca yang belum menonton film ini, artikel di bawah ini akan mengandung spoiler.
Film kedua dari kelanjutan film pertamanya Fantastic beasts and Where to Find Them, membuat penonton terpukau pada jalan cerita, namun dibuat bertanya-tanya pada akhir film.
Ending film kembali dibuat menggantung dan membuat penonton menunggu-nunggu film selanjutnya.
Di awal film, diceritakan Grindelwald berhasil kabur dari penjagaan ketat Ministry of Magic saat penjaranya hendak dipindahkan.
Ia bekerja sama dengan Abernathy dan menyamar menjadi dirinya.
Diutarakan di dalam film bahwa Grindelwald sangat persuasif dan manipulativ untuk dapat mengajak penyihir bekerja untuknya.
Pada film pertama, Newt Scamander precaya bahwa Credence Barebone sudah tewas dalam serangan para Auror yang ingin memusnahkan obscurus dalam diri Credence.
Namun di film kedua ini, Newt Scamander diberitahu bahwa Credence masih hidup dan ia diminta untuk bergabung di departemen kakaknya, Theseus Scamander, untuk memburu dan membunuh Credence, namun ia menolak.
Hal ini dikarenakan Obscurus dalam diri Credence dapat digunakan oleh Grindelwald melaksanakan misinya.
Grindelwald yang berhasil kabur mulai mengumpulkan dan merekrut para penyihir darah murni (pure blood) untuk menjalankan misinya.
Grindelwald ingin membuat para penyihir berkuasa dan berada di atas para Muggles/No-Mag atau non-penyihir, sedangkan Albus Dumbledore berusaha menghentikannya.
Credence yang masih hidup ternyata bergabung dengan sebuah grup sirkus sihir dan bertemu dengan Nagini, keduanya pun saling jatuh cinta.
Credence membantu Nagini untuk kabur dari sirkus dan keduanya memulai pencarian jatidiri Credence yang sebenarnya.