Wakil Ketua DPRD Kota Semarang Sebut Penanganan Banjir Perlu Terintegrasi
Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Agung Budi Margono, menilai penanganan banjir yang terjadi di Kota Semarang beberapa hari terakhir ini

Laporan Wartawan Tribun Jateng, M Zainal Arifin
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Agung Budi Margono, menilai penanganan banjir yang terjadi di Kota Semarang beberapa hari terakhir ini, tidak akan selesai jika hanya dilakukan perbaikan saluran drainase saja.
Menurutnya, drainase hanya mengatasi banjir sesaat.
Saat ini, diakuinya, perbaikan drainase di beberapa ruas jalan di antaranya kawasan Simpanglima Semarang telah dilakukan Pemkot.
Hanya saja perlu penanganan yang terintegrasi lainnya di antaranya mengenai ruang terbuka hijau yang baik.
"Penanganan drainase memang sudah berjalan. Tapi penanganan banjir harus dilakukan terintegrasi dengan ruang terbuka hijau yang cukup baik yaitu dengan pengendalian perizinan," kata Agung, Rabu (5/12/2018).
Ia melihat, perizinan di beberapa lokasi tidak terpantau apakah sesuai dokumen perizinan dan rencana tata ruang dan rencana wilayah (RTRW). Padahal faktanya banyak yang tidak sesuai.
Di samping itu, harus dipastikan juga prosentase drainase di tiap lokasi karena banyak yang tidak proporsional.
Ia mencontohkan ada satu perumahan yang prosentase drainasenya 80:20 dan 60:40 saja. Sehingga pembuangan air hujan tidak berjalan lancar.
"Drainase tidak hanya berfungsi mengantarkan air hujan ke muara tapi juga meresap ke tanah. Jadi tidak hanya membuang air sebesar-besarnya. Di samping itu, Pemkot harus juga membuat embung sebagaimana diatur dalam Perda," jelasnya.
-
Hujan Lebat 2 Jam, Sungai di Desa Wotgalih Tegal Banjir, Satu Rumah Tertimpa Longsoran Tebing
-
Waduk Cacaban Tegal Kini Beralih Fungsi hingga Sebabkan Banjir
-
Hujan Satu Jam, Desa Tembok Banjaran Tegal Direndam Banjir
-
Hujan Selasa Malam Akibatkan Banjir, Longsor dan Pohon Tumbang di Sejumlah Wilayah Kendal
-
Pemkab Bersama DPRD Kabupaten Pekalongan Cari Solusi Penanganan Banjir