Buat Inovasi Hutan Serbaguna, IAIN Salatiga dan BPDAS Jateng Tanam 2.000 Pohon
IAIN Kota Salatiga bersama dengan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Pemali Jratun Jawa Tengah (Jateng) melakukan aksi tanam 2.000 pohon
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: m nur huda
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Eka Yulianti Fajlin
TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA - IAIN Salatiga bersama dengan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Pemali Jratun Jawa Tengah (Jateng) melakukan aksi tanam 2.000 pohon di area Kampus 3 IAIN Kota Salatiga, Kamis (6/12/18).
Aksi ini merupakan gerakan inovasi pembuatan hutan serbaguna di area kampus IAIN.
Rektor IAIN Salatiga, Rahmat Hariyadi mengatakan, pihaknya memang telah berkomitmen untuk membuat ruang terbuka hijau sebesar 30 persen atau seluas lima hektar dari luas Kampus IAIN 15 hektar.
Menurutnya, hutan serbaguna ini nantinya akan dijadikan sebagai wahana pembelajaran bagi mahasiswa IAIN, siswa dan masyarakat Salatiga.
Adanya program ini juga menjadikan penataan lingkungan kampus IAIN menjadi lebih baik, asri, dan ramah.
Adapun 2000 pohon tersebut terdiri dari pohon-pohon rindang seperti damar, trembesi, nangka, durian, dan duku.
"Mudah-mudahan pohon-pohon ini bisa jadi amal jariyah kita karena menurut Rosulullah kalau seseorang menanam buah-buahan. Buah itu dimakan oleh burung atau lainnya, itu menjadi sedekah baginya," papar Rahmat.
Lanjut Rahmat, semua civitas akademika IAIN Salatiga diimbau merawat 2000 pohon tersebut agar tumbuh subur.
"Untuk mahasiswa yang hari ini menanam, semoga mereka merasakan pohon yang ditanam. Sebelum lulus perlu dilihat pohonnya sudah sebesar apa," tuturnya.
Sementara itu, Kepala BPDAS Pemali Jratun Jateng, Sri Handayani mengapresiasi IAIN Salatiga yang sudah menerapkan kampus berbasis konservasi.
Menurutnya, program pembuatan hutan serbaguna di kampus IAIN memiliki fungsi sebagai tempat konservasi, estetika kampus, dan sarana pendidikan.
"Hutan Serbaguna ini untuk memotivasi dan membuka kesadaran generasi milenial di lingkup kampus IAIN agar cinta terhadap alam," ucapnya.
Dia mengimbau kepada civitas akademika IAIN agar tidak menebang pohon sembarangan. Jika terdapat pohon yang mati, pihaknya siap memfasilitasi penyulaman tanaman.
"Tiga empat tahun ke depan, tempat ini bisa digunakan untuk kegiatan seperti joggingbfress fresh, sarana belajar, dan lainnya," imbuhnya.
Hutan serbaguna lima hektar tersebut, kata Sri, dalam jangka panjang akan mengurangi lahan kritis dan mengurangi dampak yang mengakibatkan bencana. (eyf)