Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Tsunami Banten

Istri Ifan Seventeen, Dylan Sahara Belum Ditemukan Usai Tsunami Banten

Istri Ifan Seventeen, Dylan Sahara belum ditemukan usai gelombang pasang melanda pesisir Banten pada Sabtu (22/12/2018).

Penulis: Puspita Dewi | Editor: abduh imanulhaq
Instagram/ Ifan Seventeen
Ifan Seventeen dan Dylan Sahara. Saat terjadi Tsunami di pesisir Banten pada Sabtu (22/12/2018) pukul 21:33 malam, hingga pagi harinya Dylan Sahara belum ditemukan 

TRIBUNJATENG.COM- Tsunami melanda pesisir Banten pada Sabtu (22/12/2018) pukul 21:33. 

Hingga hari Minggu (23/12/2018) pukul 07.00 WIB, data sementara jumlah korban dari bencana tsunami di Selat Sunda tercatat 43 orang meninggal dunia, 584 orang luka-luka.

Data itu merupakan data terkini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Minggu (23/12/2018)  hingga pukul 07:00 WIB.

"Jalan raya penghubung Serang-Pandeglang putus akibat tsunami," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya, Minggu pagi.

Sedangkan data orang hilang, belum diketahui. Salah satunya adalah istri vokalis Seventeen, Ifan Seventeen, Dylan Sahara.

Melalui laman Instagramnya, Ifan mengunggah ungkapan dukanya. Ia menangis dan memohon doa kepada masyarakat Indonesia agar sang istri segera ditemukan.

Band Seventeen kala itu tengah melangsungkan konser di Tanjung Lesung Beach Resort Banten atau sekitar Pantai Carita saat tsunami terjadi.

Tidak hanya sang istri, personil band Seventeen lainnya, yakni Herman dan Andi juga belum ditemukan.

Kronologi Seventeen Manggung Terkena Tsunami Banten, Sedang Nyanyikan Lagu Kedua

Video Detik-detik Seventeen Manggung Terkena Tsunami di Tanjung Lesung Banten

Jadi Korban Tsunami Banten, Pemain Bass Band Seventeen Meninggal Dunia

Update! Dampak Tsunami Selat Sunda: 43 Meninggal Dunia, 584 Orang Luka-Luka dan 2 Orang Hilang

Sementara itu, gitaris band Seventeen, Bani Seventeen dikabarkan meninggal dunia.

Hasil pengamatan menunjukkan tinggi gelombang masing-masing 0.9 meter di Serang pada pukul 21.27 WIB, 0,35 meter di Banten pada pukul 21.33 WIB, 0,36 meter di Kota Agung pada pukul 21.35 WIB, dan 0,28 meter pada pukul 21.53 WIB di Pelabuhan Panjang.

Seorang saksi mata yang merupakan warga setempat, Kamila Aprianti (18), menyebut pantai di belakang Hotel Marina Anyer sempat surut sekitar pukul 19.00 WIB.

"Ombak dari sore sudah besar, tapi pas jam 7 malam itu sempat menghilang dan air laut surut banget, saya sih belum berpikir macam-macam saat itu," cerita Kamila kepada Kompas.com, Minggu (23/12/2018) dini hari.

              

VIDEO : Hendak Kondangan, 4 Orang Tewas Tertabrak Mobil yang Bawa Uang Miliaran Rupiah di Tegal

Masih Ada Macan Tutul Pemangsa Hewan Ternak di Lereng Gunung Lawu Berkeliaran

Dua Harimau di Bonbin Mangkang Lepas, Wali Kota Hendi Peringatkan ke Pengelola Tentang Hal Ini

         

Namun, selang 10 menit kemudian, ombak besar datang, mengempas ke darat dan diikuti oleh air laut yang terus naik hingga ke pekarangan hotel.

Kamila yang saat itu tengah bersama belasan temannya di hotel berhamburan keluar bersama pengunjung hotel lain.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved