Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Begitu Sirine Tanda Kereta Terdengar, Perempuan di Semarang Ini Melangkah ke Rel Merentangkan Tangan

Seorang perempuan paruh baya tewas menabrakkan diri pada kereta pengangkut barang di perlintasan kereta api Jalan Madukoro

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: muslimah
tribunjateng/dok
ilustrasi kereta api lewat perlintasan di Genuk Semarang 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Saiful Ma'sum

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Seorang perempuan paruh baya tewas menabrakkan diri pada kereta pengangkut barang di perlintasan kereta api Jalan Madukoro Raya Kota Semarang, Rabu (26/12/2018) siang.

Perempuan tak beridentitas tersebut tewas mengenaskan setelah tertabrak kereta pengangkut semen yang bergerak dari Jakarta menuju Surabaya.

Menurut penuturan petugas pos penjagaan perlintasan kereta api nomer 06 Madukoro Semarang, Agus Setiawan , perempuan diperkirakan berumur 45 tahun tersebut sengaja berjalan menuju rel di sebelah barat perlintasan.

Begitu terdengar sirine tanda kereta api datang, Agus melihat korban melangkah ke dalam rel dan berdiri menghadap ke barat dengan merentangkan kedua tangannya.

"Begitu saya lihat korban, saya berteriak kalau ada kereta mau lewat namun tidak didengar," ujar Agus kepada Tribunjateng.com

Melihat tidak adanya respon dari sang korban atas teriakannya, Agus mencoba berlari mendekatinya dengan niat menariknya.

Seorang perempuan paruh baya tewas menabrakkan diri pada kereta pengangkut barang di perlintasan kereta api Jalan Madukoro Raya Kota Semarang, Rabu (26/12/2018) siang.
Seorang perempuan paruh baya tewas menabrakkan diri pada kereta pengangkut barang di perlintasan kereta api Jalan Madukoro Raya Kota Semarang, Rabu (26/12/2018) siang. (Tribunjateng.com/Saiful Ma'sum)

"Saya lari sekitar 20 meter dari tempat saya berdiri, namun kereta sudah sangat dekat, dari pada ambil resiko berbahaya akhirnya saya balik lagi," terang petugas pos penjagaan perlintasan KA Madukoro.

Korban tertabrak kereta sekitar pukul 10.30 WIB dan terpental kurang lebih 20 meter tewas seketika.

Melihat hal tersebut, para warga seketika mengerumuni sang korban.

Tidak lama kemudian, petugas kepolisian setempat, anggota Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis), dan Kamtibmas setempat sampai di tempat.

Setelah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), korban dibawa menggunakan mobil ambulan Baznas Kota Semarang ke RS terdekat untuk dilakukan otopsi. (*) 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved