Fahri Hamzah: Memang Karakter Soekarno Lebih Mirip Prabowo
Fahri Hamzah menyebut bahwa capres nomor urut 2, Prabowo Subianto mirip dengan proklamator kemerdekaan RI, Soekarno.
Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM- Fahri Hamzah menyebut bahwa capres nomor urut 2, Prabowo Subianto mirip dengan proklamator kemerdekaan RI, Soekarno.
Hal tersebut ia sampaikan melalui akun Twitter @Fahrihamzah pada Kamis (3/1/18).
Mulanya, seorang netizen dengan akun @AkunTofa mengunggah sebuah video Soekarno.
Netizen tersebut menyebut bahwa video tersebut menginggatkan kembali pada sosok Prabowo.
Lantas, Fahri Hamzah merespons dan membenarkan bahwa karakter Soekarno lebih mirip Prabowo.
• Namanya Disebut Fahri Hamzah, Fadjroel Rahman Mendadak Angkat Dua Jempol di ILC
• Reaksi Karni Ilyas Seusai Diprotes Keras Fahri Hamzah di ILC
• Di ILC, Fahri Hamzah Protes Keras Karni Ilyas hingga Penonton Bertepuk Tangan
Fahri Hamzah menilai bahwa Prabowo adalah sosok orang ayng penuh percaya diri, kritis ke asing dan mampu berpidato berbagai bahasa.
"Memang karakter Sukarno lebih mirip Prabowo...; percaya diri, kritis ke asing, pidato berbagai bahasa, meledak-ledak...dan banyak lagi," tulisnya.
Sebelumnya, wasekjen PAN, Faldo Maldini menjelaskan persamaan Prabowo Subianto dengan Jenderal Soedirman dan Soekarno.
Dilansir TribunJateng.com, hal tersebut diucapkan Faldo Maldini saat di acara Kompas TV Petang saat membahas soal Gustika Jusuf, (27/10/18)
Faldo menjelaskan bahwa Prabowo dan Jenderal Soedirman dan Soekarno tidak pernah berhenti berjuang.
'Mereka pejuang, salahkah kita membanggakan Bung Karno?itu pertanyaan saya, kadang-kadang saya juga nggak pengen kritik netizen, bahwa saya senang dikritik, jangan smapai karena tidak pilih Pak Prabowo-sandi jadi semua terlihat salah, yang sama Prabowo dengan Jenderal Soedirman dan Soekarno adalah mereka berjuang, tidak pernah berhenti berjuang sampai kapanpun, mereka selalu mmemikirkan Indonesia, Indonesian first, produksi bagaimana kita kuat secara negara, SDM kita kuat, sumberdaya kita kelola sendiri, itu yang jadi gagasan kami, dan kenyataannya masalah ekonomi yang kita hadapi saat ini, itu yang saat ini kita bawa," ujarnya.
Sementara itu, politisi PSI, Surya Chandra membeberkan persamaan Jokowi dengan Soekarno.
"pak Jokowi itu tidak korupsi, beliau menjadi dirinya sendiri, tidak ada pencitraan, memang beliau seperti itu, kalau di awal sudah ada hoax yang membuat elektabilitas Pak Prabowo turun, ini juga hoax kedua yang harusnya direspon tim Pak Prabowo Sandi," ujar Surya Chandra.
Setelah itu, Surya Chandra meminta bahwa demokrasi harus adu argumen, gagasan dan adu program.
• Bahas Kesalahan Kampanye, Andi Arief: Musuh Pak Prabowo-Sandi adalah Diri Bapak Sendiri
• Malam hingga Dini Hari Diprediksi Hujan Ringan, Berikut Prakiraan Cuaca di Kabupaten Pati Hari Ini
• Prakiraan Cuaca Sragen, Siang Ini Diprediksi Hujan Ringan
Saat ditanya program, Faldo Maldini mengatakan bahwa Indonesia pihak Prabowo menginginkan ekonomi fundamentalnya kuat, dengan membentuk industri berbasis inovasi sehingga bisa dirasakan masyarakat kecil.
Sementara Surya Chandra menilai bahwa saat ini Pak Jokowi sudah menyelesaikan insfraktuktur.
"Bgai Pak Jokowi soal insfraktuktur sudah selesai, paling tidak smenetar ini, fokus hari ini pembangunan manusia dan itu didukung 2 hal yakni BPJS kesehatan dan investasi insfraktuktur," ujar Surya Chandra.
Diketahui sebelumnya, timses Prabowo membuat sebuah video kampanye.
Di dalam video tersebut, Jubir Tim Prabowo Sandiaga, Dahnil menyebut bahwa
menyebut bahwa Prabowo-Sandi seperti bagian baru dari model Soekarno dan Bung Hatta.
"Kalau bagi saya, nih mereka (Prabowo Subianto-Sandiaga Uno) seperti bagian baru dari model Bung Karno dan Bung Hatta.
Pak Prabowo itu seperti kombinasi Bung Karno dan Jendral Soedirman. Sedangkan Sandi itu adalah bagian baru dari Bung Hatta,maka dari itu mereka pantas menjadi presiden dan wakil presiden" kata Dahnil Anzar Simanjuntak.
Setelah itu, Video tersebut ditanggapi oleh cucu Bung Hatta Gustika Jusuf yang enggan kakeknya disamakan dengan Sandiaga Uno.
Dikutip TribunJateng.com, melalui akun Twitter @Gustika Kamis (25/10/18).
"Untuk orang yg kesabarannya minus kyk gue gini denger kakek gue disamain sama sandiaga uno rasanya mau muntah. every. single. time. waktu pilpres.
why. cant. you find. your own fucking voice.
hatta is hatta, you is you. i am a hatta, but i ain't bung hatta," tulisnya.

Setelah itu, Gustika Yusuf kembali menuliskan cuitan bahwa dirinya terbawa perasaan ketika sang kakek harus disamakan dengan Sandiaga.
Menurutnya, sang kakek adalah tokoh koperasi, sementara Sandiaga adalah tokoh korporasi.
Gustika Yusuf bahkan menyebut bahwa sang kakek adalah negarawan, sementara Sandiaga adalah politisi.
"Ya memang baper... Menurut ngana!? Yang satu tokoh korporasi, yang satu tokoh koperasi. Satu politisi, satu negarawan. Bicara soal kejujuran dan prinsip ekonomi, Bung Hatta seorang sosialis yang tidak mungkin namanya muncul di Panama Papers," tulis Gusyika Jusuf. (TribunJateng.com/Woro Seto)