Awalnya Dikira Sakit Gigi Biasa, Warga Pekalongan Ini Tak Menyangka Mengidap Kanker Rahang
Kesedihan mendalam dirasa Sodikin lantaran tak punya biaya untuk mengobati penyakit ameloblastoma atau tumor rahang yang hampir empat bulan ia rasakan
Penulis: budi susanto | Editor: galih pujo asmoro
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Budi Susanto
TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Sodikin (44) warga Dukuh Kota Rt 03 Rw 08 No 7, Desa/Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan tak bisa menyembunyikan rasa sedihnya saat menceritakan sakit yang ia alami.
Pria tersebut sampai menutup mulut menggunakan tangan kanannya, karena tak sanggup menahan tangis ketika didatangi Tribunjateng.com di rumahnya.
Kesedihan mendalam dirasa Sodikin lantaran tak punya biaya untuk mengobati penyakit ameloblastoma atau tumor rahang yang hampir empat bulan ia rasakan.
“Saya belum siap menerima keadaan ini, entah harus berbuat apa,” katanya sembari menahan cucuran air mata, Kamis (24/1/2019).
Akibat tumor yang ia derita, mata sebelah kiri Sodikin tak bisa berfungsi normal.
Wajah bagian kirinya melepuh.
“Saya hanya penjual nasi megono, karena sakit ini saya tidak bisa menafkahi keluarga."
Kini istri dan dua anak saya yang berusaha mencari nafkah untuk saya,” jelasnya.
Delapan bulan lalu diterangkan Sodikin, ia masih normal dan bisa beraktivitas layaknya orang biasa karena saat itu sakit yang rasa hanya pada gusi.
“Saya pikir hanya sakit gigi, namun selama empat bulan gigi saya tak kunjung sembuh dan setelah itu pipi bagian kiri saya bengkak."
"Empat bulan berselang bengkakan tersebut sampai seperti ini,” paparnya.
Suami dari Rasmini (43) itu pernah berobat ke beberapa tempat termasuk ke pengobatan alternatif, namun tanpa hasil dan bengkak di pipinya semakin besar.
“Saya pernah ke RS Siti Khodijah Pekalongan, dan beberapa pengobatan alternatif."
"Namun pengobatan alternatif bukan khusus kanker tapi alternatif gigi, karena awalnya saya kira hanya sakit gigi biasa,” ujarnya.