Turis Asal Belanda Kagum Saksikan Nyadran Gunung Silurah Batang, Begini Ceritanya
NYADRAN Gunung Silurah, digadang-gadang bakal menjadi denyut nadi wisata budaya unggulan di Kabupaten Batang.

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Dina Indriani
TRIBUNJATENG.COM, BATANG - NYADRAN Gunung Silurah, digadang-gadang bakal menjadi denyut nadi wisata budaya unggulan di Kabupaten Batang.
Bahkan, even pembuka di tahun ini, nyadran ke-7 Desa Silurah Kecamatan Wonotunggal Kabupaten Batang dikemas apik dan mampu menyedot perhatian masyarakat sekitar pada Rabu (23/1/2019) malam.
Jika biasanya sebuah pagelaran seni umumnya dilaksanakan di panggung, halaman gedung tertentu, di sana, dilaksanakan di tepian sungai.
Mulai dari kesenian tradisi hingga kontemporer disuguhkan kepada penonton yang memadati tepian sungai Desa Silurah.
Ada yang mempersembahkan alunan musik gamelan khas Silurah, tarian jaran gribig, Jatimrajak, musikalisasi puisi, hingga musik bambu.
Bahkan di antara penonton, seorang turis diajak bergabung untuk turut serta bermusikalisasi puis.
Ketua panitia Nyadran Gunung Silurah, Najmul Afad berkata, acara tersebut merupakan gagasan Komunitas Batang Heritage dan diikuti berbagai komunitas yang ada di Kabupaten Batang.
Menurutnya, dipilihnya tepian sungai Silurah sebagai lokasi kegiatan dikarenakan untuk menyesuaikan tema pada nyadran di tahun ini, yakni Menyatu dengan Alam.
"Kami juga ingin memberikan hiburan berkelas kepada penonton, khususnya warga Desa Silurah," tuturnya.
-
Prakiraan Cuaca BMKG Batang Hari Ini, Malam Berpotensi Hujan Sedang
-
Bayu Nugroho Untuk PSIS Semarang: Setiap Pertandingan Berusaha Cetak Gol
-
Pelabuhan Curah Batang Segera Difungsikan, Bisa Sandarkan 10 Kapal Sebulan
-
Berikut Momentum Haru Sepanjang Laga PSIS Semarang Kontra Persibat Batang
-
Ini Makna Selebrasi Pamer Jersey Nomor 9 Seusai Septian David Cetak Gol Pertama PSIS