Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Longsor di Salem Brebes Ancam 41 Rumah, Warga Mengungsi

Bencana longsor kembali terjadi di wilayah Kecamatan Salem Kabupaten Brebes, Minggu (10/2/2019) kemarin.

Penulis: m zaenal arifin | Editor: m nur huda
Istimewa
Anggota Koramil Salem dan warga melihat kondisi mahkota longsor di Dukuh Cimaras RT 1 RW 3 Desa Tembongraja, Salem, Brebes. 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, M Zainal Arifin

TRIBUNJATENG.COM, BREBES - Bencana longsor kembali terjadi di wilayah Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes, Minggu (10/2/2019) kemarin.

Material longsor menimbun 3 hektar lahan pertanian masyarakat Dukuh Cimaras RT 1 RW 3 Desa Tembongraja serta jalan raya.

Longsor sepanjang 50 meter dan lebar 27 meter itu juga mengancam 41 rumah penduduk yang berada di bawah tebing persawahan atau mahkota longsor.

Pejabat Sementara Danramil 13 Salem Kodim 0713 Brebes, Pelda Jahri mengatakan, longsor dipicu hujan deras yang mengguyur wilayah Salem dan sekitarnya dari pukul 00.00-05.00 WIB.

Mahkota longsor di areal persawahan, sebelumnya telah mengalami pergerakan tanah.

"Awalnya warga curiga setelah mendengar ledakan cukup keras sekitar pukul 02.15 dini hari. Mereka terbangun dan memeriksa keadaan lingkungan sekitar tempat tinggal mencari sumber bunyi, namun tidak ditemukan apapun karena hujan masih turun," katanya, Senin (11/2/2019).

Dilanjutkannya, pagi hari penduduk mendapati di areal persawahan telah mengalami longsor.

Saat ini, retakan tanah juga sudah menjalar ke pekarangan rumah warga seorang petani, Waswinudin (45) warga RT 1 RW 3 Dukuh Cimaras, yang merupakan garis mahkota longsor. Kondisi tersebut mengancam puluhan rumah warga lainnya.

Oleh karena itu, seluruh masyarakat tersebut mengungsi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Hal ini sesuai imbauan dari Koramil dan BPBD setempat guna mengosongkan jalur bencana mengingat hujan gerimis masih terjadi.

"Warga kami wajibkan mengungsi, kami khawatir air cepat menggenangi rekahan yang sekarang sudah selebar 50 sentimeter. Karena musibah dapat datang kapan saja," tegas Jahri.

Tak ada korban jiwa dalam musibah ini, namun kerugian harta benda yaitu areal persawahan ditaksir ratusan juta rupiah.

Babinsa dan pegawai UPTD Kecamatan berusaha menyingkirkan material longsor dengan peralatan seadanya sambil mencatat dan melaporkan perkembangan.

"Kami juga telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melaksanakan kerja bakti pembersihan dan membuat pengamanan darurat di sekitar rumah Waswinudin untuk menahan tanah," imbuh Jahri. (Nal)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved