Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pria Yang Mengaku Nabi Yang Menghidupkan Orang Dalam Peti Jenazah Kini Digugat ke Pengadilan

"Bangkitlah," teriak Pendeta Alph Lukau kepada sesosok tubuh yang berbaring di dalam peti jenazah.

Alph Lukau/Facebook
Pastor Alph Lukau (jas biru) mengatakan telah menghidupkan kembali pria ini. 

TRIBUNJATENG.COM -- "Bangkitlah," teriak Pendeta Alph Lukau kepada sesosok tubuh yang berbaring di dalam peti jenazah.

Tubuh itu kemudian perlahan bangkit dan duduk dengan kaku sementara jemaat di sekelilingnya bersorak-sorai.

Kejadian itu direkam kamera dan tayangan videonya menjadi viral di Afrika Selatan.

Tetapi tidak semua orang terkesan dengan "mukjizat" pendeta yang mengaku sebagai nabi tersebut

Sekelompok penyelenggara pemakaman menuntut sang pendeta dengan dalih mereka dibohongi sehingga menjadi ikut serta dalam acara itu.

Tak hanya itu, "kebangkitan kembali" yang dilakukan pendeta Lukau telah diejek di internet dan dikecam pemerintah.

Komisi Budaya, Agama, dan Hak Linguistik Afrika Selatan menyatakan:

"Keajaiban tidak pernah ada. Itu dibuat-buat untuk mendapatkan uang dari orang-orang yang sudah tidak memiliki harapan."

Tiga perusahaan 'dikelabui'

Tiga perusahaan pemakaman yang mengatakan mereka dimanfaatkan oleh "aksi" ini, sekarang menuntut pendeta Alph Lukau atas dasar pencemaran nama baik.

Kingdom Blue, Kings & Queens Funeral Services, serta Black Phoenix mengatakan kepada media setempat bahwa wakil gereja mengelabui mereka lewat berbagai cara.

"Orang-orang yang diduga anggota keluarga jenazah" mengatakan kepada Kings & Queens Funeral Services bahwa mereka "bersengketa dengan penyedia layanan pemakaman yang berbeda".

Pelanggan juga diduga juga menaruh "stiker Black Phoenix pada kendaraan pribadi mereka" agar dipercaya Kings & Queens Funeral Services ketika mereka menyewa kendaraan.

Peti jenazah penyelenggara pemakaman didapat dari Kingdom Blue.

Tantangan kebangkitan kembali

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved