Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

IPK 3.98, Pengusaha Keripik Asal Ciamis Jadi Wisudawan Terbaik UIN Walisongo Semarang

Maulana Hasanuddin mahasiswa asal Ciamis, Jawa Barat, menjadi lulusan terbaik Wisuda S1 ke-74 UIN Walisongo Semarang tahun 2019.

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: abduh imanulhaq
IST
Maulana Hasanudin menjadi Wisudawan Terbaik UIN Walisongo tahun 2019 dengan IPK 3,98 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Belajar sambil berbisnis tak membuat Maulana Hasanudin (22) kesulitan mengukir prestasi.

Mahasiswa asal Ciamis, Jawa Barat, ini menjadi lulusan terbaik Wisuda S1 ke-74 UIN Walisongo Semarang tahun 2019.

Maulana lulus pada semester 7 dengan mencatatkan nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang hampir sempurna, yakni 3.98.

Warga Dusun Cileueur, Desa Tanjungsukur, Kecamatan Rajadesa, Kabupaten Ciamis, ini kuliah di Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Syariah dan Hukum. 

"Alhamdulillah, selama ini saya berusaha membagi waktu antara belajar dan berwirausaha.

Saya juga berusaha tetap aktif dalam kegiatan kemahasiswaan," terang Maulana kepada Tribunjateng.com, Sabtu (2/3/2019).

Dia lulus dengan skripsi Pengembalian Kerugian Keuangan Negara sebagai Dasar Penerbitan SP3 bagi Tersangka Tindak Pidana Korupsi.

Maulana tercatat pernah menjuarai Lomba Debat Parade Cinta Tanah Air Kementerian Pertahanan Tingkat Jateng, Lomba Debat Hukum Pusat Studi dan Konsultasi Hukum UIN Sunan Kalijaga Regional Jateng-DIY, dan Lomba Debat Konstitusi MPR Regional Jateng-DIY.

Dia juga aktif berorganisasi sebagai Koordinator Divisi Humas HMJ Ilmu Hukum, Dewan Pembimbing Forum Pelajar Ciamis, Direktur Eksekutif Lembaga Riset dan Debat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Walisongo, dan Kepala Divisi Kajian Strategis Forum Alumni Parade Cinta Tanah Air Jawa Tengah (2017- 2018).

Bakat bisnisnya menurun dari sang ayah yang menjadi pengusaha pasokan kelapa.

Putra pasangan Pulung Suryana (50) dan Ngatini (48) itu memilih usaha produksi keripik kaca atau beling berbahan singkong.

Modal usaha dia peroleh setelah menyisihkan dana beasiswanya.

Berdiri sekitar 2 tahun, usaha keripik kacanya sudah tembus ke mancanegara.

Jepang, Taiwan, dan Malaysia menjadi 3 negara pertama puluhan kilogram keripik kaca milik Maulana mendarat.

Kini dalam kurun waktu satu minggu, Maulana mampu memproduksi sekitar 100 kilogram produk jadi.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved