Junjung Tinggi Persatuan Daripada Kekuasaan, Dian Sastro: Kami Bersama TNI dan Polri
Tanggapi aksi 22 Mei 2019, Dian Sastro mengungkapkan keberpihakannya kepada TNI dan Polri : Kami Bersama TNI dan Polri. Perempuan kelahiran tahun
Penulis: Puspita Dewi | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM- Aksi penolakan hasil Pemilu 2019 dilakukan oleh sekelompok massa pada Rabu (22/5/2019) di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) atau Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu), Jakarta.
Pergerakan massa yang berangkat dari berbagai daerah dan berkumpul di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, menyerukan dugaan bahwa Bawaslu dan KPU telah melakukan kecurangan untuk memenankan pasangan calon presiden nomor urut 1, Joko Widodo.
Aksi maSsa ini menyita perhatian banyak pihak termasuk seniman Dian Sastro.
Tanggapi aksi 22 Mei 2019 ini, Dian Sastro mengungkapkan keberpihakannya kepada TNI dan Polri : Kami Bersama TNI dan Polri
Perempuan kelahiran tahun 1982 itu lantas kembali membuka ingatannya dengan peristiwa kericuhan Mei 1998.
Ia menyebut, pengerahan masa pada 22 Mei 2019 ini tidak jauh berbeda dengan tuntutan Mei 1998 yang meminta Soeharto untuk turun.
Saat itu, Dian Sastro masih duduk di bangku kelas 1 SMA di Tarakanita.
"Sebagai generasi 90an, saya akan selalu ingat Peristiwa mencekam Mei 1998.
Saat itu saya duduk di kelas 1 SMA di Tarakanita 1 dan sekolah diliburkan 3 hari.
Modusnya tidak berbeda jauh dengan kekisruhan hari ini, ketika sebagian besar kantor dan sekolah diliburkan.
Tuntutan rakyat dan mahasiswa pada waktu itu adalah memaksa Suharto turun setelah 32 tahun berkuasa," tulis Dian Sastro dalam laman Instagramnya, Kamis (23/5/2019).

Dian Sastro menuturkan, saat itu gerakan people power berhasil menegakkan reformasi dan demokrasi.
Indonesia lanras melahirkan lembaga-lembaga yang mengawasi jalannya pemerintah dan kekuasaan kepala negara.
• Anak Pindah Sekolah, Nia Ramadhani Adakan Perpisahan dengan Dian Sastro dan Putrinya