Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

NGERI! Gara-gara Rumah Akan Digusur, Seorang Ayah Lempar Putrinya Usia 1 Tahun dari Atap Rumah

Seorang pria telah dibebaskan dari hukuman penjara karena melemparkan putrinya yang berusia satu tahun dari atap rumahnya selama protes yang dia ikuti

Editor: galih permadi
ISTIMEWA
Seorang pria telah dibebaskan dari hukuman penjara karena melemparkan putrinya yang berusia satu tahun dari atap rumahnya selama protes yang dia ikuti. 

TRIBUNJATENG.COM - Seorang pria telah dibebaskan dari hukuman penjara karena melemparkan putrinya yang berusia satu tahun dari atap rumahnya selama protes yang dia ikuti.

Bayi perempuan malang itu selamat setelah seorang petugas polisi berhasil menangkapnya.

Dikutip dari Mirror, kejadian mengejutkan itu terjadi di pemukiman ilegal di kota Joe Slovo, Kwadwesi, Afrika Selatan.

Ayahnya yang berusia 38 tahun itu awalnya didakwa melakukan percobaan pembunuhan setelah melemparkan bayinya dari rumahnya.

Pria itu tengah mengikuti sebuah demonstrasi atas penggusuran pemukiman ilegal yang dia tempati.

Namun rupanya dakwaan tersebut berhasil dia hindari karena pria itu mengaku bersalah atas tindakannya.

Semula hakim memberinya hukuman penjara satu tahun dan denda £ 265 atau hampir Rp 5 juta.

Saat peristiwa itu terjadi, pelaku tengah berada di atap rumahnya.

Dia menggantung bayinya dengan memegang kakinya dan melambaikannya ke kerumunan polisi di bawahnya.

Beberapa menit setelah polisi berusaha menangkapnya, sang ayah secara dramatis melemparkan putrinya yang berusia satu tahun ke udara.

Untungnya, anak itu ditangkap oleh seorang petugas polisi dan dikembalikan ke ibunya, dengan pengawasan dari pihak layanan sosial.

Ayah yang tidak berperasaan itu kemudian dibekuk oleh polisi, diseret ke tanah dan ditangkap.

Melansir dari The Sun, saat peristiwa itu terjadi para pengunjuk rasa meneriakkan 'lempar, lempar, lempar' sementara lelaki itu menggantung bayinya dari atap.

Salah satu anggota dari Kantor Polisi Afrika Selatan dan Polisi Metro PE berada di pemukiman itu untuk memastikan keamanan tim penggusuran.

Dilaporkan sempat ada bentrokan antara demonstran dan petugas ketika tim penggusur berusaha menghancurkan rumah-rumah ilegal itu.

(*)

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved