Terungkap Kenapa 38 Calon Siswa Baru di Semarang Terlempar ke Wonogiri, Begini Nasib Mereka Akhirnya
Yang terbaru, 38 calon siswa baru asal Kelurahan Gedawang, Semarang, malah terlempar sampai sekolah di Wonogiri Jateng
Penulis: akbar hari mukti | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Permasalahan terkait sistem zonasi di Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2019 di Jateng terus terjadi.
Yang terbaru, 38 calon siswa baru asal Kelurahan Gedawang, Semarang, malah terlempar sampai sekolah di Wonogiri Jateng.
Kadisdikbud Jateng Jumeri saat dikonfirmasi Tribun Jateng, membenarkan hal tersebut.
Namun, hal tersebut dikarenakan sistem yang kurang sempurna.
Ia menyatakan saat ini sistem online di PPDB sudah diperbaiki.
"Sistem sudah dibetulkan," ujarnya, Sabtu (6/7/2019).
• BREAKING NEWS: Info Gempa Malam Ini Berpotensi Tsunami, Maluku Utara Diguncang Gempa 7,1 SR
• Acara Sharing Time Ustadz Hanan Attaki di Tegal Dibatalkan, Ada Apa?
• Kecelakaan di Tawangmangu Karanganyar, Minibus Elf Diduga Rem Blong Tabrak Bus Pariwisata
• 257 Desa di Banyumas Akan Gelar Pilkades, Ada Calon Seorang Istri Lawan Suami
Menurutnya kesalahan di sistem terjadi karena selama proses pendaftaran ada perbaikan jarak tempuh untuk memenuhi aspirasi masyarakat, sehingga terjadi human error.
"Tetapi bisa segera kami perbaiki dan sudah on the track kembali," ungkap dia.
Menurutnya meski perbaikan sudah dilakukan, tidak serta merta 38 calon siswa baru diterima.
Artinya, dari jumlah tersebut ada yang diterima di sekolah dekat kelurahan tersebut yakni SMAN 4 Semarang.
Tapi ada yang tidak diterima di sekolah tersebut.
"Ya sebagian pindah jalur prestasi berhasil masuk sekolah tersebut. Sebagian yang lain memang karena jauh tidak mendapat kursi," imbuhnya.
Ia menjelaskan, ada calon siswa yang pada akhirnya disalurkan ke luar Semarang.
Hal ini disebablan ada anak yang sudah tak bisa diterima di Semarang, karena jaraknya di luar zona penerimaan, meski beberapa di antaranya ada yang bisa pindah ke jalur prestasi dan diterima.
"Kami mohon maaf kapasitas SMA dan SMK negeri hanya 45%. Pasti tak semua pendaftar diterima," imbuh dia.