Ajakan Tantang Nyi Roro Kidul untuk Serbu Pantai Parangtritis 22 Juli, Ini Tanggapan Pemkab Bantul
Aksi menantang Nyi Roro Kidul akan dilakukan dengan menyerbu Pantai Parangtritis dengan mengenakan baju berwarna hijau.
TRIBUNNEWS.COM - Ajakan kepada ribuan orang untuk menantang Nyi Roro Kidul telah viral di media sosia Facebook .
Aksi menantang Nyi Roro Kidul akan dilakukan dengan menyerbu Pantai Parangtritis dengan mengenakan baju berwarna hijau.
Acara tersebut sampai saat ini tidak ada koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Bantul.
Dari pantauan Kompas.com Jumat (19/7/2019) hingga pukul 13.45 WIB, acara di laman Facebook berjudul "Ayo ribuan orang Serbu ParangTritis pakai baju hijau" yang akan digelar Minggu 22 September 2019 pada pukul 10.00 WIB, sudah ada 3.900 orang berencana hadir, dan 10.000 lainnya tertarik.
• Ini Penjelasan BMKG Mengenai Kabar Viral Potensi Gempa dan Tsunami di Pantai Selatan Jawa
• BREAKING NEWS: Gadis Asal Mijen Semarang Korban Pemerkosaan, Digilir Teman Facebook di Semak-semak
• Nunung Ditangkap karena Narkoba, Pimpinan Redaksi NET TV Ungkap Nasib sang Komedian di Ini Talkshow
• Balasan Kaesang dan Gibran pada Cuitan Netizen yang Sebut Jokowi Bloon Tak Terduga, Netizen Heboh
• Warga Gerah Lihat ABG Masuk Keluar Rumah Kontrakan, Polisi Temukan Banyak Tisu dan Kondom Bekas
Dalam laman tersebut tertulis, "Karena area 51 terlalu jauh, kita pilih spot lain yang sama menantangnya. Kita sebut saja Area +62.
Katanya kalau pakai baju hijau ke Pantai Parangtritis nanti bisa ilang sama Nyi Roro Kidul. Kalau ada ribuan orang nyerbu masa iya ilang masal," tulis dalam rincian acara.
Dalam kolom diskusi, sebagian besar menanggapi dengan guyonan,
"Kami dari desa Konoha turut meramaikan acara" hingga "Nyi Roro Kidul : "Hello gaes, selamat datang di konten mukbang pertama aku..." tulis salah satu peserta.
Kepala Dinas Pariwisata Bantul Kwintarto Heru Prabowo mengatakan, pihaknya sampai saat ini belum mengetahui dan menerima pemberitahuan acara tersebut.
Padahal, jika akan ada acara melibatkan ribuan orang, seharusnya mengajukan izin terlebih dahulu.
"Logikanya ada pemberitahuan.
Jangan sampai kalau melibatkan orang banyak di situ space yang pada hari yang waktu bersamaan mungkin digunakan.
Jangan sampai nanti terus tumpukan," ucap Heru, saat dihubungi, Jumat.
"Kalau wisatawan murni sekedar datang silakan, tetapi ada acara di sana, ada koordinasi dengan Dinpar.
Prinsip saya tidak melarang," ucap dia.