Dituturkan lebih lanjut, untuk dapat memenangkan Pilpres 2019, setidaknya kubu Prabowo harus mempertimbangkan tiga hal. Pertama, nama pasangan Capres-Cawapres dari kubu Prabowo harus mempertimbangkan kombinasi ideal (equilibrium), Nasionalis - Religius untuk dapat menjangkau episentrum pemilih yang lebih luas.
Kedua, sentimen publik sebagai bentuk Populisme Islam harus direspon dengan mengakomodasi rekomendasi dari Ijtima’ Ulama. Sehingga gerakan ini semakin solid dan mengarahkan dukungannya kepada kandidat yang mewakili kepentingan gerakan ini.
Ketiga, upaya yang serius dari poros Jokowi untuk merangkul kalangan Islam dengan pendekatan intensif kapada para Ulama, Santri, Cendikiawan Muslim dan Ormas Islam. Saat ini, Jokowi ingin mengambil posisi tidak berseberangan dengan kekuatan Islam, sehingga perlahan tapi pasti Jokowi sudah berhasil memperluas basis dungannya yang tidak hanya dari kalangan ceruk segmentasi nasionalis.
"Jika ini tidak dibaca dengan cermat oleh kubu Prabowo maka peluang Jokowi untuk kembali memenangkan pilpres semakin terbuka lebar," tandas Pangi. (*)