Lima Teknisi Lalai Jalankan SOP

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Vice President PT Kereta Api (KA) Daerah Operasional (Daop) IV Semarang, Totok Suryono, Rabu (1/5/2013), menyatakan kasus lokomotif CC 20328 yang melaju tanpa masinis, terjadi karena kelalaian lima teknisi.

Peristiwa lokomotif CC 20328 melaju tanpa masinis terjadi Minggu (28/4/2013). Lokomotif meluncur dari Depo Poncol, Kota Semarang, Jawa Tengah. Lokomotif itu berhenti setelah keluar jalur dan menabrak kandang kambing di wilayah Kaliwungu, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Jarak antara kedua titik itu sekitar 17 km.

Totok menjelaskan, kelima teknisi itu merupakan petugas yang wajib menjalankan standar operasional prosedur (SOP) pemeriksaan lokomotif di Depo Poncol Semarang. Pemeriksaan dilakukan sebelum lokomotif dirangkaikan ke gerbong penumpang.

Menurutnya, bentuk kelalaian kelima teknisi adalah lupa mencabut handle pembalik arah saat ruang masinis dalam keadaan kosong namun mesin lokomotif dalam kondisi menyala. Situasi itu terjadi karena mesin lokomotif memasuki tahap pemanasan.

"Prosedurnya mereka harus mencabut handle dan dibawa. Tetapi itu tidak dilakukan," kata Totok Suryono di Semarang.

Handle pembalik arah, imbuh Totok Suryono, merupakan bagian dari persneling otomatis yang fungsi kerjanya sama pada mobil bertransmisi otomatis.

"Handle itu berfungsi untuk memajukan dan memundurkan lokomotif," jelasnya. (*)