Tribun on Focus
Harga Original Bekas Lebih Mahal dari BM Baru
Gadget sudah menjadi kebutuhan hidup warga di kota-kota besar. Bahkan tidak sedikit
Editor:
agung yulianto
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Gadget sudah menjadi kebutuhan hidup warga di kota-kota besar. Bahkan tidak sedikit orang yang mempunyai gadget, misalnya BlackBerry (BB) hingga lebih dari satu unit. Namun sayang, tingginya permintaan di pasaran dimanfaatkan pengusaha nakal. Tak pelak, BB Black Market (BM) beredar luas.
Apa alasan masyarkat hingga mau membeli produk yang sudah jelas tidak terjamin keamanan dan kualitasnya? Harga murah merupakan alasan utama.
Pengguna BB, Wahyu misalnya, sengaja menggunakan BB jenis Kepller CDMA dari pasar gelap yang hanya berbanderol Rp 780 ribu. “Bandingkan dengan produk asli yang bisa mencapai Rp 2 juta,” kata Wahyu, kemarin.
Saat membeli BB BM tersebut, Wahyu mengaku sepenuhnya sadar pada segala risikonya. Dia tidak memperoleh garansi selama dua tahun layaknya saat membeli BB original. “Tidak apa-apa, hanya dapat garansi beberapa hari,” katanya.
Selain masalah harga, hal yang cukup meyakinkannya membeli BB BM adalah banyaknya tempat service BB. “Sekarang banyak tempat service BB. Jadi saya tidak khawatir jikalau BB saya mengalami kendala,” sambungnya.
Selama enam bulan menggunakan BB BM, Wahyu mengaku tidak pernah mengalami kendala berarti. Yang paling sering terjadi hanyalah gadgetnya tersebut lemot.
“Kalau lemot untuk mengirim atau menerima pesan kan bisa karena signal providernya. Bukan BB-nya. Selama ini baik-baik saja,” tutur Wahyu.
Harga yang sangat murah juga menjadi alasan Sakti (28) ketika membeli BB beberapa waktu lalu. Prinsipnya, kalau ada yang murah kenapa harus beli dengan harga mahal. Sakti pun bisa mendapatkan BB Aries seharga Rp 600 ribu.
Kemungkinan Personal Identification Number (PIN) BB BM mengalami suspend, menurutnya hanya sebatas isu. Pengalamannya menggunakan BB BM selama lebih dari satu tahun, sama sekali tidak pernah mengalami PIN suspended dijadikan pembelaan.
Beberapa temannya juga menggunakan BB BM. Sejauh ini, Sakti belum pernah mendengar ada cerita dari temannya mengenai PIN BB BM mereka mengalami suspend. “Saya belum pernah mendengar ada teman yang suspend PIN BB-nya,” ucapnya.
Jikalau PIN benar-benar suspend, tidaklah merisaukan Sakti. Selama masih masa garansi, BB akan langsung diganti dengan yang baru. Jika masa garansi yang hanya satu bulan itu habis, banyak tempat service BB yang sekaligus juga menyediakan jasa “menyuntik”. Istilah ini digunakan untuk upaya memasukkan PIN BB baru jika smartphone tersebut ter-suspend.
Lebih murah
Keberadaan BB BM, menurut keduanya diketahui berdasarkan cerita dari mulut ke mulut. Berhubung ingin mempunyai BB namun tidak mempunyai dana mencukupi, keduanya pun memilih membeli BB BM sebagai solusi.
Penasaran dengan itu, Tribun melakukan penelusuran ke konter yang disinyalir menjual BB BM. Mencengangkan. Harga BB BM baru jauh lebih murah dibandingkan harga BB original meskipun sudah bekas.
Misalnya untuk BB jenis Onyx 2 yang diklaim sebagai barang baru oleh pemilik konter hanya ditawarkan Rp 2,4 juta. Sedangkan harga BB original sejenis dalam kondisi bekas, dipatok Rp 2,8 juta.
Demikian juga harga BB BM Dakota, yang hanya ditawarkan Rp 3,1 juta. Sedangkan harga dalam kondisi bekas, masih pada kisaran harga Rp 3,6 juta hingga Rp 3,8 juta.
Perbedaan harga yang sangat jauh itu menyebabkan sebagian masyarakat lebih memilih BB BM. Dikatakan seorang pemilik konter, sebagian besar pembeli yang datang ke konternya justru membeli BB BM.
“Harganya jauh lebih murah. Pembeli lebih banyak menanyakan BB BM,” kata perempuan ini.
Mengenai garansi, sebagian besar barang yang dijualnya dijaminnya langsung selama satu bulan. Selain itu, jika BB yang dibeli di konternya mengalami kerusakan sebelum satu minggu, akan diganti baru. “Selain itu ada juga yang garansi distributor,” imbuhnya.
Apakah garansi selama satu bulan sudah cukup? Menurutnya, jika BB BM bermasalah, hal itu akan tampak pada minggu-minggu awal setelah diaktifkan. Jika dalam satu bulan tidak ada kendala apapun, kemungkinan ke depan juga tidak akan ada masalah.
Peredaran BB BM tidak sebatas pada produk yang telah lama beredar. BB BM jenis Z-10 yang baru saja dirilis juga tersedia. Hanya saja, BB yang hanya bergaransi distributor ini harganya tidak terpaut jauh dengan barang resmi. “Garansi distributor, harganya Rp 6,8 juta,” kata seorang pemilik konter.
Dibandingkan produk resmi, harga yang ditawarkan pemilik konter di sebuah pusat perbelanjaan ini hanya selisih Rp 200 ribu. Sebelumnya, Tribun sempat menanyakan harga produk ini ke konter G2 yang menjual BB original. Pemilik G2, Winston mengatakan, terakhir dia menjual BB jenis tersebut seharga Rp 7 juta. “Kalau yang Q-10 tidak ada,” tuturnya.
Berita Terkait