Ramadan 1434 H
Pengusaha Warteg di Semarang Dilema Naikkan Harga Makanan
Kenaikan harga sudah tidak terkontrol. Sayur yang sebelumnya Rp 1.000, kini menjadi Rp 2.000
Penulis: nurus saadah | Editor: agung yulianto
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Nurus Saadah
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Enik, pemilik Warung Tegal (Warteg) Bu Dewi di Jalan Pekunden, Kota Semarang, mengaku penghasilannya berkurang 20 persen karena kenaikan harga sejumlah bahan makanan dan bumbu dapur. Ia pun merasa resah.
"Saya sudah menaikkan harga, tetapi keuntungan tetap berkurang," akunya kepada Tribun Jateng, beberapa waktu lalu.
Enik telah menaikkan harga makanan Rp 500 untuk setiap jenis masakan. Namun, kenaikan itu masih tidak bisa menggatikan ongkos bahan baku.
"Kenaikan harga sudah tidak terkontrol. Sayur yang sebelumnya Rp 1.000, kini menjadi Rp 2.000," sambung suami Enik, Sugiharto.
Sebelum menaikkan harga, Enik mengaku sudah berpikir panjang, termasuk jika pelanggannya melakukan protes. "Namun, kalau harga tidak dinaikkan, saya yang rugi," keluhnya.
Harga sejumlah bumbu dapur di Kota Semarang mulai naik sejak awal Ramadan. Harga cabai setan di Pasar Johar mencapai Rp 70.000 per kilogram. Harga tersebut naik Rp 10.000 dari sebelumnya.
Selain cabai setan, harga cabai merah keriting juga naik sejak dua hari lalu, dari Rp 20.000 per kilogram menjadi Rp 30.000 per kilogram.
Cabai rawit hijau juga melejit dari Rp 20.000 per kilogram menjadi Rp 30.000 per kilogram. Lalu cabai hijau besar, naik dari Rp 15.000 per kilogram menjadi Rp 20.000 per kilogram.
Harga bawang putih relatif stabil, tapi bawang merah naik dari Rp 35.000 per kilogram menjadi Rp 40.000 per kilogram.