Erupsi Merapi
Suara Gemuruh Merapi Bikin Panik Warga
Ratusan warga di Kemalang Klaten, mengungsi ke Kantor Kecamatan Kemalang dan daerah Bawukan, pagi ini
Penulis: deni setiawan | Editor: agung yulianto
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Deni Setiawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyatakan, terdengarnya suara gemuruh, lontaran material, dan hujan abu yang menyelimuti sekitar Gunung Merapi pada Senin (22/7/2013) pagi tadi, tak sedikit membuat panik warga.
"Ratusan warga di Kemalang Klaten, mengungsi ke Kantor Kecamatan Kemalang dan daerah Bawukan, pagi ini," kata Sutopo kepada Tribun Jateng, Senin (22/7/2013) pagi.
Tak hanya itu, lanjutnya, warga di sekitar Cangkringan pun mengungsi ke Balai Desa Glagah Harjo Yogyakarta yang sebagian besar saat ini yang berada di lokasi tersebut merupakan kelompok rentan di antaranya lansia, ibu menyusui, dan anak-anak.
"Warga di Desa Jrakah Kabupaten Boyolali pun mengungsi di desa terdekat namun sebagian besar sudah kembali ke rumah masing-masing," katanya.
Menurutnya, hasil pantauan sementara dari BPPTKG dan PVMBG, aktivitas yang diduga tanda-tanda erupsi dari Gunung Merapi itu masih normal.
"Namun, kami tetap akan terus berkoordinasi dengan seluruh pihak dan akan terus mengevaluasi apakah aktivitas itu akan berlanjut ke erupsi magmatik atau tidak," jelasnya.
Pihaknya menghimbau, masyarakat yang berada di sekitar Merapi untuk tetap tenang, tidak panik atas apa yang terjadi pada pagi hari ini, namun tetap waspada atau siap siaga sembari menanti informasi lanjut dari petugas di lapangan.
"Kami akan terus pantau aktivitasnya secara intensif. Tetapi warga tolong jangan panik. Status Gunungapi itu ada empat tingkatannya yakni normal aktif, waspada, siaga, dan awas," ungkapnya.