Lebaran 2013
Tumpukan Peti Kemas di Tanjung Emas saat Lebaran Naik 128 Persen
Ini sudah menjadi tradisi sebenarnya apabila terjadi peningkatan kegiatan receiving di TPKS selama musim lebaran
Penulis: deni setiawan | Editor: agung yulianto

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Deni Setiawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS) mendata, setidaknya akan ada sekitar 18 kapal yang bakal bersandar dan melakukan pembongkaran di Semarang selama musim Lebaran 2013.
Melihat hal itu, General Manager TPKS Iwan Sabatini dapat memastikan bakal terjadi penumpukan peti kemas secara yard occupancy ratio (YOR) hingga 128 persen selama kurun waktu mulai 10 hari menjelang Lebaran (H-10) hingga 5 hari sesudah Lebaran (H+5).
Menurutnya, kepastian tersebut satu pemicunya yakni adanya larangan beroperasi mobil barang dan truk mulai 4 Agustus hingga 8 Agustus 2013 yang secara resmi disiarkan melalui Peraturan Dirjen Perhubungan Darat Nomor Sk.3820/AJ.201/DRJD/2013.
"Ini sudah menjadi tradisi sebenarnya apabila terjadi peningkatan kegiatan receiving di TPKS selama musim lebaran. Akibat itu pula terjadi over kapasitas di dermaga penampung petikemas," kata Iwan kepada Tribun Jateng, Rabu (24/7/2013).
Dia menjelaskan, apabila dirinci mulai H-10 ada sekitar 9 kapal bersandar di TPKS dengan kisaran total ada 7.050 boks peti kemas yang bakal dibongkar. Sembilan kapal itu di antaranya Wanhai 212, Cougar, Ever Pearl, Sinar Brani, Leo Perdana, Caraka Jaya, Vega Fynen, Otto, dan Kota Tampan.
Lalu, lanjutnya, pada pasca-Lebaran hingga H+5 ada Kapal Uru Bhum, Caraka Jaya, Ellen, Otto, Kota Tampan, M Inauguration, Sinar Biak, Wanhai 212, dan Medcoral yang bersandar dan kisaran total barang yang dibongkar yakni 6.930 boks peti kemas.
"Padahal di dermaga TPKS kami, maksimal mampu menampung sebanyak 6.000 boks peti kemas. Karenanya untuk mengamankan YOR itu, kami pun akan menggunakan CY Export," ungkapnya.
Menurutnya, satu di antara alasan lain terjadi penumpukan itu pun dikarenakan masih banyak pegawai dari pelaku bisnis di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang yang masih berlibur dan baru akan kembali bekerja secara normal 10 hari setelah Lebaran (H+10).
Atas kondisi-kondisi itu, pihaknya berharap kepada para pemilik barang setidaknya dapat mengeluarkan barang secepatnya seusai pemeriksaan dari Bea Cukai untuk direlokasi ke depo peti kemas milik KPPBC Semarang.
"Tujuan lain pula agar dapat menekan dweelling time yang rata-rata kini 7 hari khususnya barang impor. Kami sudah ajukan pula kepada Bea Cukai untuk merelokasi sementara peti kemas yang statusnya masih dalam proses pemeriksaan," katanya.